Mulai dari beralih ke model penjualan online hingga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, adaptasi menjadi kunci untuk terus beroperasi di tengah perubahan lingkungan.
“Theo berpendapat bahwa seorang entrepreneur harus memiliki mental yang cukup kuat dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Ketika pandemi melanda dan bisnis utama kita terhenti, kita harus segera beradaptasi dan mencari model bisnis baru. Bisnis saya berkembang pesat hingga tahun 2022, namun kemudian menghadapi penurunan karena pandemi terus berlanjut, dan sekali lagi kita harus beradaptasi. Kuncinya adalah selalu siap untuk beradaptasi,” tambahnya.
Theo juga menekankan bahwa inovasi merupakan elemen penting lainnya dalam mempertahankan bisnis selama pandemi. Bisnis yang terus mencari cara baru untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan atau mengatasi masalah yang muncul, cenderung lebih berhasil.
“Dalam situasi seperti ini, yaitu pandemi, sangat penting untuk terus mengembangkan produk atau melakukan inovasi. Contohnya, jika bisnis kita adalah penjualan roti bakar, tetapi tiba-tiba muncul tren es kepal Milo, kita bisa menciptakan inovasi seperti roti bakar dengan rasa es kepal Milo. Dengan begitu, kita menciptakan sesuatu yang menarik dan berbeda dari yang lain, atau mencari cara baru untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Inovasi yang berkelanjutan membantu bisnis tetap relevan dan bersaing di pasar yang selalu berubah,” pungkasnya.
Strategi Bisnis Sukses di Masa Pandemi: Pelajaran dari Theo Derick
Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian seperti pandemi Covid-19, belajar dari pengalaman sukses adalah kunci untuk memimpin bisnis ke masa depan yang lebih stabil. Theo Derick telah membuktikan bahwa dengan diversifikasi, adaptasi yang cepat, dan inovasi yang berkelanjutan, bisnis dapat tetap unggul dalam situasi yang penuh tantangan.
Terus mengembangkan produk, berinovasi, dan selalu siap beradaptasi adalah formula yang terbukti untuk menjaga bisnis tetap relevan dan kompetitif. Dengan demikian, saat menghadapi badai, perusahaan dapat melihatnya sebagai peluang untuk berkembang, bukan hanya sebagai ancaman.