![Example 468x60 Example 468x60](http://memo.co.id/wp-content/uploads/baner-468-x-60-memo-co-id.jpg)
Tim pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengklaim telah mengantisipasi kemungkinan gaya debat Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, yang mirip dengan strategi yang sering digunakan oleh Presiden Joko Widodo.
Mereka memprediksi penggunaan istilah dan trik yang menyerupai taktik Jokowi dalam debat Capres tahun 2014 dan 2019.
Antisipasi Gaya Debat Mirip Jokowi: Analisis Timnas AMIN
Tim Timnas AMIN, yang merupakan tim pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam kontes politik, mengklaim bahwa mereka telah mengantisipasi gaya debat yang akan digunakan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang mirip dengan gaya yang biasa digunakan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Thomas Lembong, salah satu anggota tim AMIN, prediksi ini didasarkan pada penggunaan istilah dan singkatan yang serupa dengan yang digunakan oleh Jokowi dalam debat Capres tahun 2014 dan 2019.
“Kami meramalkan bahwa Gibran akan menggunakan trik yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak Jokowi pada tahun 2014 dan 2019 saat berhadapan dengan Prabowo. Pada tahun 2014, Jokowi menyebut PPID dan pada tahun 2019, dia bertanya kepada Prabowo tentang unicorn,” ujar Thomas dalam acara Political Show pada hari Senin (25/12).
Namun, perbedaannya terletak pada keumuman dari kedua istilah tersebut yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sedangkan akronim yang disebutkan oleh Gibran, yaitu State of the Global Islamic Economy (SGIE), tidak begitu dikenal oleh publik.
“Sebagian besar orang, sekitar 99 persen, mungkin tidak mengenal SGIE. Ini agak mencurigakan karena muncul pertanyaan apakah istilah tersebut dipilih secara sengaja karena jelas tidak banyak yang mengetahuinya,” ungkap Thomas.
Gibran vs. Muhaimin: Prediksi Tim AMIN, Kejujuran dalam Debat
Meskipun demikian, Thomas menyarankan agar calon wakil presiden nomor urut 2, Muhaimin Iskandar, untuk berbicara jujur jika memang tidak mengetahui istilah tersebut.
“Kami telah mempersiapkan diri karena kita yakin Gibran akan menggunakan trik yang sama seperti Jokowi. Pak Muhaimin sudah siap untuk menjawab dengan jujur, ‘memang benar, saya tidak tahu’?,” ujar Thomas sambil menirukan ucapan dari Imin.
“Lebih baik untuk berbicara jujur dan terbuka. Pemilih sebenarnya menghargai kejujuran, ketulusan, dan sikap rendah hati untuk mengakui ketidaktahuan. Dan itu sesuai dengan karakter Pak Imin yang merupakan seorang santri, pemimpin yang jujur,” tambah Thomas.
Sebelumnya, dalam debat pada hari Jumat (22/12), Gibran sempat ‘menyerang’ Cak Imin dengan pertanyaan mengenai SGIE. Namun, Gibran tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan SGIE tersebut.
“Karena Gus Muhaimin adalah ketua umum dari Partai PKB, saya yakin beliau sangat paham tentang hal ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE,” tanya Gibran dalam debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (21/12).
“Sejujurnya, saya tidak mengerti apa itu SGIE,” jawab Cak Imin.
Gibran Rakabuming Raka vs. Muhaimin Iskandar: Antisipasi Tim AMIN terhadap Gaya Debat Ala Jokowi dan Strategi Kejujuran
Sebelumnya, dalam debat terakhir, Gibran menanyakan tentang SGIE kepada Cak Imin. Meskipun, Muhaimin Iskandar mengakui ketidaktahuannya terhadap istilah tersebut. Thomas menekankan bahwa kesungguhan dan kejujuran dalam menjawab pertanyaan dapat lebih diapresiasi oleh pemilih daripada mencoba untuk berpura-pura mengetahui sesuatu yang sebenarnya tidak diketahui. Hal ini sesuai dengan karakter Muhaimin Iskandar yang dianggap sebagai sosok yang jujur dan tulus.