Platform media sosial terkenal, Twitter, yang kini telah berubah menjadi X, sedang menghadapi kendala dalam pelaksanaan program Ads Revenue Sharing. Peningkatan pendaftar program telah menyebabkan keterlambatan pembayaran kepada para kreator konten, dan hal ini diumumkan secara resmi melalui pembaruan di blog mereka.
Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang perubahan program ini serta tantangan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Keterlambatan Pembayaran Ads Twitter (X): Kreator Terjebak Lonjakan Pendaftar
Platform media sosial Twitter, yang kini telah berubah menjadi X, menghadapi kendala dalam melakukan pembayaran kepada para kreator konten melalui program Ads Revenue Sharing. Kelambatan ini disebabkan oleh lonjakan pendaftar program, yang berdampak pada keterlambatan pembayaran yang semestinya tepat waktu.
Informasi ini disampaikan oleh pihak X melalui sebuah pembaruan yang diterbitkan di blog resmi mereka, yang berfokus pada program Ads Revenue Sharing ini. Tujuan dari program ini adalah untuk membagikan pendapatan iklan kepada para kreator konten yang telah terverifikasi dan memenuhi syarat.
Dalam blog resmi tersebut, X menjelaskan, “Jumlah pendaftar program bagi hasil melebihi harapan kami. Sebelumnya, kami telah mengumumkan bahwa pembayaran akan dilakukan pada tanggal 31 Juli.” Namun, mereka juga menambahkan bahwa lebih banyak waktu dibutuhkan untuk melakukan peninjauan yang cermat terhadap semua akun yang memenuhi syarat, sehingga pembayaran berikutnya dapat dilakukan dengan segera.
Perusahaan yang dimiliki oleh miliarder terkenal, Elon Musk, sebelumnya telah mengumumkan program Ads Revenue Sharing ini sebagai peluang bagi para kreator di seluruh dunia yang memenuhi syarat. Dalam upaya untuk mendorong partisipasi, Musk telah menyatakan komitmennya untuk membagikan total US$5 juta (setara dengan Rp75,5 miliar) sebagai pembayaran awal kepada para kreator.
“Ini akan menjadi akumulasi dari pendapatan iklan mulai bulan Februari dan seterusnya,” ungkap Musk dalam pernyataannya beberapa waktu yang lalu. Langkah ini diharapkan dapat mendorong semangat dan dedikasi para kreator dalam menghasilkan konten yang beragam dan menarik.
Tantangan dan Dukungan: Transformasi Ads Revenue Sharing Twitter (X) untuk Kreator
CEO X, Linda Yaccarino, menjelaskan bahwa program Ads Revenue Sharing ini memiliki potensi untuk menjadi “game changer” bagi para kreator. Beberapa kreator bahkan telah berbagi pengalaman positif mereka setelah menerima pembayaran yang signifikan melalui program ini.
Namun demikian, perusahaan ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Beberapa mantan karyawan telah mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan pada bulan Mei, dengan klaim bahwa “para pemimpin baru Twitter dengan sengaja dan berulang kali mengumumkan niat mereka untuk melanggar kontrak, melanggar hukum, dan mengabaikan tanggung jawab hukum mereka.” Tuntutan hukum ini mencakup tagihan yang belum dibayar, konflik dengan vendor, serta masalah pesangon.
Sebuah artikel di Wall Street Journal pada bulan Februari melaporkan bahwa ada sembilan tuntutan hukum yang mengitari perusahaan ini, dengan total tagihan yang belum dibayar mencapai US$14 juta pada saat itu. Pada bulan Juli, Elon Musk juga sempat berbicara tentang situasi keuangan Twitter/X melalui cuitannya, di mana ia menyebutkan bahwa “kami masih menghadapi arus kas negatif, akibat penurunan pendapatan iklan sebesar ~50%, ditambah dengan beban utang yang signifikan.”
Dalam keseluruhan, Twitter/X sedang berusaha mengatasi tantangan dan kesulitan yang muncul dalam perjalanannya, sambil tetap berkomitmen untuk memberikan peluang kepada para kreator konten yang telah berkontribusi dalam ekosistem platform media sosial ini.
Perubahan Program Ads Revenue Sharing Twitter (X) dan Tantangannya: Sebuah Analisis Mendalam
Dengan demikian, perubahan program Ads Revenue Sharing oleh Twitter/X mencerminkan upaya perusahaan dalam memberikan penghargaan kepada para kreator konten yang telah berkontribusi dalam platform tersebut.
Namun, tantangan yang dihadapi juga mengingatkan bahwa navigasi dalam dunia bisnis dan hukum tidaklah selalu mudah. Dengan langkah-langkah yang bijak, diharapkan perusahaan dapat mengatasi tantangan ini dan tetap menjadi tempat yang menginspirasi bagi kreativitas para kreator konten.