Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah mengalami perubahan gemilang melalui proyek revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan alokasi dana yang signifikan, TMII kini bersinar dengan megahnya sebagai salah satu destinasi terkemuka di Jakarta Timur.
Namun, untuk memahami sepenuhnya perjalanan keajaiban budaya ini, kita harus melangkah ke dalam sejarahnya yang menarik.
Dari Gagasan Tien Soeharto hingga Kejayaan Revitalisasi 2023
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah kompleks hiburan dan kebudayaan yang terletak di Jakarta Timur. Kompleks ini menjadi bagian dari proyek revitalisasi aset negara yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada tahun 2022, Jokowi secara intensif meluncurkan upaya revitalisasi TMII dengan alokasi dana sebesar Rp 1,070 triliun dari pemerintah pusat serta tambahan dana sebesar Rp 200 miliar dari PT Injourney.
Proyek revitalisasi ini mencakup pembaruan pada bangunan seluas 7,71 hektar dan area terbuka seluas 26,56 hektar. Adapun berbagai elemen yang mengalami pembaruan melibatkan perbaikan jalan raya, perairan danau, anjungan perwakilan dari 34 provinsi, serta perbaikan museum-museum di dalam kompleks ini.
Pada awal bulan September tahun 2023, tahap revitalisasi ini akhirnya selesai, dan TMII dibuka kembali untuk masyarakat umum. Keberhasilan ini menjadikan TMII sebagai salah satu lokasi yang penting dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai bagian dari acara program pendamping untuk menghibur tamu negara.
TMII sendiri awalnya merupakan aset negara yang pertama kali dibangun pada masa Orde Lama hingga masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Pembangunan TMII dimulai pada tahun 1970.
Sejarah berbicara bahwa ide untuk membangun TMII berawal dari keinginan Ibu Negara Tien Soeharto yang ingin menciptakan versi Indonesia dari Disneyland. Gagasan ini pertama kali muncul pada tanggal 13 Maret 1970 ketika Ibu Tien tengah mengadakan pertemuan dengan pengurus Yayasan Harapan Kita di kediamannya di Jl. Cendana, Jakarta Pusat.
Saat itu, Ibu Tien berbicara tentang keinginannya untuk mendirikan tempat rekreasi yang dapat menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Ia menulis dalam buku berjudul “Sejarah Taman Miniatur Indonesia Indah” (1989) bahwa proyek ini akan mencakup pembuatan kolam besar yang akan menampilkan pulau-pulau dari seluruh Indonesia, lengkap dengan berbagai aspek budayanya.
Menelusuri Sejarah dan Keajaiban Budaya Taman Mini Indonesia Indah
Meskipun gagasan Ibu Tien awalnya hanya sebatas ide, namun keyakinannya semakin menguat ketika ia mengunjungi Disneyland di California dan berbagai obyek wisata di Thailand. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa gagasan tersebut bisa diwujudkan.
Keyakinan tersebut kemudian menggerakkannya untuk membicarakan proyek ini pada bulan Juni 1971. Saat itu, Ibu Tien menghadap menteri dan gubernur dari seluruh Indonesia, menyampaikan gagasannya, dan berharap mendapatkan dukungan dari mereka.
Menurut catatan dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978” (2003), proyek ini akhirnya dimulai pada akhir tahun 1971. Insinyur-insinyur dari dalam negeri, khususnya mereka yang berasal dari ITB, turut ambil bagian secara aktif dalam proyek ini.
Lokasi proyek ini telah dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan terletak di Pondok Gede, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Anggaran proyek ini telah dipertimbangkan dengan matang dan mencapai Rp 10 miliar.
Meskipun proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah, bukan berarti tidak ada kritik yang muncul. Banyak masyarakat yang melakukan demonstrasi menentang Ibu Tien dan proyek taman mini ini. Banyak yang menganggapnya sebagai pemborosan, terutama karena proyek ini dilakukan oleh negara pada saat rakyat tengah mengalami kesulitan ekonomi.
Setelah hampir setengah abad berdiri, TMII akhirnya sukses menjadi salah satu warisan terkenal dari era Soeharto yang dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun berbagai polemik muncul sepanjang sejarahnya, namun ketenaran TMII sebagai tempat hiburan dan kebudayaan tetap tidak tergoyahkan.
Revitalisasi dan Sejarah Taman Mini Indonesia Indah (TMII): Mengulas Transformasi Keajaiban Budaya
Sejarah panjang TMII adalah cerminan dari kekuatan visi dan keyakinan dalam mewujudkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Dari Disneyland ala Indonesia hingga kompleks revitalisasi yang mengesankan, TMII tetap menjadi persembahan yang tak tergantikan untuk masyarakat Indonesia dan dunia.
Kita semua dapat mengambil inspirasi dari perjalanan luar biasa ini, menandai prestasi besar dalam pelestarian warisan budaya kita.