Sekedar diketahui lokasi gedung baru SDN 1 Kemlokolegi berdiri dipermukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan dengan badan jalan. Otomatis jika curah hujan tinggi air hujan akan mengalir di tempat yang lebih rendah.
Yang memprehatinkan, proyek pembangunan gedung SDN 1 Kemlokolegi yang menelan anggaran mencapai Rp 2,1 milyar ternyata tidak dilengkapi sarana pembuangan dan serapan air hujan. Sehingga ketika air hujan menggenangi halaman maka akan tidak cepat surut.
Selain itu menurut penuturan Kasek SDN 1 Kemlokolegi, Wagiman, sampai saat ini sekolah yang dipimpinya itu juga belum memiliki jalan masuk. “Jadi selama sekolah ini dioperasikan pada pertengahan tahun 2016 silam sampai sekarang masih sewa tanah milik warga untuk jalan masuk ke lokasi sekolah,” paparnya.
Ditanya harapanya dengan kondisi ini ditegaskan oleh dia semestinya daerah segera melakukan survey untuk melihat secara dekat kondisi disekolah. ” Untuk terhindar dari banjir harus dilakukan peningkatan permukaan tanah halaman sekolah,” pungkasnya.
Sementara dikatakan Ir.Heri Endarto selaku konsultan kontruksi dengan dana 2 milyar seharusnya menghasilkan mutu pekerjaan maksimal. ” Pihak auditor wajib turun ,” tuturnya. ( adi )