Example floating
Example floating
inspirasiJatimPeristiwa

Program Galeri Inklusi: Meningkatkan Wisata Inklusif di Desa Arjasa

×

Program Galeri Inklusi: Meningkatkan Wisata Inklusif di Desa Arjasa

Sebarkan artikel ini
Program Galeri Inklusi Meningkatkan Wisata Inklusif di Desa Arjasa
Example 468x60

MEMO, Jember: Desa Arjasa telah merencanakan dan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa serta Program Studi Perjalanan Wisata dari Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Jember untuk menghadirkan Program Galeri Inklusi.

Program ini bertujuan untuk menciptakan destinasi wisata yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Mas Dhito Lanjutkan

Ketua Fordispena, Ahmad Yasin, memimpin kegiatan perencanaan yang melibatkan diskusi mengenai fasilitas pendukung dan pelatihan khusus untuk pengunjung berkebutuhan khusus, seperti jalur braille dan galeri karya penyandang disabilitas.

Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan sumber daya manusia penyandang disabilitas, tetapi juga pada perekonomian mereka di Desa Arjasa.

Fasilitas Pendukung Pengunjung Berkebutuhan Khusus di Desa Arjasa

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Arjasa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa sedang merencanakan Program Galeri Inklusi yang akan dilaksanakan bersama dengan Program Studi Perjalanan Wisata dari Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Jember pada Kamis, 29 Juni 2023.

Destinasi Wisata di Desa Arjasa yang Mendukung Program Galeri Inklusi

Dalam kegiatan perencanaan ini, Ketua Fordispena Ahmad Yasin memimpin diskusi mengenai fasilitas sarana dan prasarana yang akan didukung untuk pengunjung dengan kebutuhan khusus, serta sumber daya manusia yang akan bertanggung jawab dalam melayani pengunjung tersebut.

Beberapa hal yang dibahas antara lain adalah jalur braille, pelatihan khusus untuk pengunjung tunarungu dan tunawicara, serta pembuatan galeri khusus untuk karya-karya teman-teman penyandang disabilitas yang ada di Desa Arjasa yang tergabung dalam Fordispena.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia penyandang disabilitas, sekaligus mengembangkan kegiatan ekonomi yang melibatkan mereka di Desa Arjasa,” ungkap Ahmad Yasin.

Respon yang sangat positif dari kalangan akademisi Universitas Jember terhadap rencana kegiatan ini menjadi dorongan dalam pengembangan destinasi wisata yang inklusif.

Baca Juga  Maryoto Bhirowo dan Didik GY Sapa Warga Kepatihan dan Banaran Tulungagung

Selama ini, aspek inklusi masih kurang diperhatikan dalam industri pariwisata di desa. Oleh karena itu, Desa Wisata Adat Arjasa memulai kegiatan ini sebagai langkah awal dalam meningkatkan jumlah pengunjung ke Desa Wisata Adat Arjasa.

Peran aktif akademisi dalam melakukan kajian dan analisis awal untuk menentukan rencana fasilitas juga dianggap penting karena hasilnya sesuai dan dapat diukur.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.