MEMO,Jakarta: Fenomena El Nino mengancam produksi padi, kata Kementerian Pertanian (Kementan).
Analisis Kementan menyoroti potensi penurunan produksi akibat El Nino Sedang dan Besar. Namun, pemerintah telah bergerak cepat dengan langkah antisipatif untuk menghadapi dampak buruk ini.
Analisis Kementan: El Nino Sedang dan Besar Picu Potensi Penurunan Produksi Padi
Kementerian Pertanian (Mentan) telah meramalkan bahwa produksi padi kemungkinan akan mengalami penurunan akibat dari fenomena El Nino. Menurut pernyataan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam rekaman suara yang diterima oleh RRI pada hari Kamis (31/8/2023), hal ini didasarkan pada analisis yang telah dilakukan.
Kementerian Pertanian telah membagi analisis tersebut menjadi dua skenario, yaito El Nino Sedang dan El Nino Besar. Jika El Nino Sedang terjadi, diperkirakan produksi padi bisa turun sebanyak 380 ribu ton. Namun, jika El Nino Besar terjadi, potensi penurunan produksi bisa lebih besar lagi, mencapai hingga 1,2 juta ton.
Langkah Antisipasi Pemerintah: Siapkan 500 Ribu Hektare Lahan untuk Produksi Padi
Meskipun demikian, Mentan Syahrul mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak yang mungkin timbul. Mereka telah menyiapkan sekitar 500 ribu hektare lahan di 6 provinsi sebagai upaya antisipasi. Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan 4 provinsi sebagai daerah penyangga untuk memastikan pasokan beras nasional tetap mencukupi.
Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian, luas lahan pertanian padi yang telah dipersiapkan ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton gabah. Syahrul menjelaskan bahwa jika diubah menjadi beras, jumlah ini setara dengan 1,5 juta ton beras.
Upaya Tanggap Pemerintah Hadapi Ancaman Produksi Padi
Fenomena El Nino menjadi sorotan utama dalam analisis Kementan terhadap produksi padi. Dua skenario, El Nino Sedang dan Besar, mengindikasikan potensi penurunan produksi yang signifikan.
Dalam menghadapi ancaman ini, pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah yang konkret.
Dengan menyiapkan 500 ribu hektare lahan di 6 provinsi sebagai langkah antisipatif, serta menetapkan 4 provinsi sebagai daerah penyangga, pemerintah berupaya menjaga pasokan beras nasional agar tetap mencukupi.
Keseluruhan upaya ini bertujuan untuk menghindari dampak ekonomi dan sosial yang mungkin timbul akibat penurunan produksi padi.