Secara struktural, sektor konstruksi mendominasi struktur ekonomi Kota Surakarta pada tahun 2022 dengan kontribusi sebesar 25,94 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mendominasi dengan kontribusi sebesar 64,29 persen.
Dalam hal inflasi, selama kepemimpinan Gibran, tingkat inflasi mengalami peningkatan tahunan. Inflasi di Solo mencapai 2,58 persen pada tahun 2021, angka ini lebih tinggi dari inflasi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,38 persen. Pada tahun 2022, tingkat inflasi melonjak menjadi 7,03 persen.
Untuk tahun 2023, tingkat inflasi secara bulanan mencapai 0,32 persen pada bulan Januari, kemudian naik menjadi 0,48 persen pada bulan Februari. Pada bulan Maret, tingkat inflasi turun menjadi 0,24 persen, dan kembali naik sedikit menjadi 0,27 persen pada bulan April.
Pada bulan Mei, inflasi turun menjadi 0,19 persen, dan kembali turun menjadi 0,09 persen pada bulan Juni. Kemudian, tingkat inflasi naik menjadi 0,31 persen pada bulan Juli. Inflasi kembali turun menjadi 0,03 persen pada bulan Agustus, namun naik lagi menjadi 0,42 persen pada bulan September.
Kinerja Ekonomi Solo di Bawah Gibran Rakabuming Raka: Perbandingan Data dan Inflasi
Namun, di samping pencapaian positif tersebut, tingkat inflasi di Solo juga mengalami fluktuasi selama masa pemerintahan Gibran. Tingkat inflasi yang cenderung naik menjadi perhatian. Angka inflasi mencapai 2,58 persen pada tahun 2021 dan melonjak hingga 7,03 persen pada tahun 2022.
Tingkat inflasi bulanan juga mengalami variasi. Dengan data-data ini, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Solo di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan pertumbuhan yang kuat, tetapi juga menghadapi tantangan dalam mengendalikan tingkat inflasi yang fluktuatif.