“Ada beberapa isu prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, di antaranya adalah upaya peningkatan ekspor produk Indonesia, investasi, dan upaya pembangunan ketahanan pangan,” ungkap Jokowi pada Senin (16/10) sebagaimana dikutip dalam akun YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, agenda kedua yang akan dihadiri oleh Jokowi adalah acara Konferensi Tingkat Tinggi Inisiatif Jalur Sutra (Belt and Road Initiative, BRI). Sebelumnya, Erick Thohir pada hari Sabtu (14/10) telah mengungkapkan bahwa selain isu-isu terkait ekspor, investasi, dan ketahanan pangan, Presiden Jokowi juga akan membahas proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Kunjungan Jokowi ke Tiongkok: Kemitraan Baru Senilai US$12,6 Miliar dan Agendanya
Dalam kunjungan resmi ke Beijing, Tiongkok, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Parlemen RRT. Isu-isu utama yang akan dibahas meliputi peningkatan ekspor produk Indonesia, investasi, dan ketahanan pangan.
Agenda lainnya adalah partisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Inisiatif Jalur Sutra (BRI), di mana Jokowi juga akan membahas proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Kunjungan ini menggambarkan komitmen Indonesia dan Tiongkok untuk memperkuat hubungan kemitraan ekonomi dan politik mereka, yang diperkuat oleh kesepakatan senilai US$12,6 miliar dalam berbagai sektor.
Dengan potensi peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kunjungan ini memiliki dampak positif yang signifikan bagi kedua negara.