Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) telah memfasilitasi uji coba MLFF secara formal maupun informal di Jalan Tol Bali Mandara. Hingga saat ini, berbagai skenario telah diuji, dengan hasil yang bervariasi; beberapa skenario berhasil, sementara yang lainnya masih memerlukan penyempurnaan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, mengungkapkan kesiapan para pihak untuk kembali berdiskusi mengenai alternatif percepatan implementasi MLFF. Menurutnya, komunikasi dan negosiasi yang efektif adalah kunci keberhasilan proyek ini.
“Keberhasilan proyek ini sangat tergantung pada komunikasi dan negosiasi yang baik, sehingga semua pihak dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan,” ungkap Junoasmono.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System, Attila Keszeg, menyatakan bahwa sebagai Badan Usaha Pelaksana, pihaknya memerlukan skema dan jadwal yang jelas untuk pelaksanaan MLFF.
“Kami siap untuk berdiskusi mengenai skema dan lini masa proyek, karena hal ini terkait dengan kepastian investasi yang kami lakukan,” katanya.
Percepatan Implementasi MLFF: Komitmen dan Dukungan Terhadap Program Strategis Nasional
Moeldoko menegaskan bahwa implementasi sistem Multi Lane Freeflow (MLFF) di jalan tol merupakan program strategis yang mendapatkan perhatian serius dari Presiden Joko Widodo. Dukungan penuh dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dan efisien. Penekanan pada penyesuaian bisnis dan negosiasi yang fleksibel diharapkan dapat mengatasi tantangan yang ada.