Jakata, Memo
Presiden RI Joko Widodo kembali meminta kepada semua jajarannya agar senantiasa meningkatkan kinerjanya untuk mengatasi masalah pandemi virus corona ini. Salah satu hal yang ditakutkan oleh Jokowi yaitu dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi tersebut. Joko Widodo dengan tegas meminta para pejabat untuk memiliki sense of crisis dan juga bekerja cepat.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi saat rapat tebatas dengan beberapa menteri anggota Kabinet Indonesia Maju, di Istana kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/7).
Joko Widodo mengaku kepada para menterinya bahwa dia sudah berbincang dengan beberapa kepala negara lain terkit dengan pendemi ini yang akan membawa dampak buruk terutama pada sektor perekonomian. Ramalan atau prediksi-prediksi yang ditunjukkan oleh beberapa lembaga tentang ekonomi global yang akan datang membuat Joko Widodo waspada, bahkan Jokowi menyebutkan kata tersebut sebanyak empat kali.
“Karena saya beranggapan bahwa keadaan ini akan sangat mengerikan, bukan suatu hal yang sudah biasa lagi. Hampir semua kepala negara yang saya telepon dan saya mengatakan hal yang serupa. Dari waktu ke waktu pun prediksi perekonomian dunia tidak lagi membaik,” ujar Presiden Joko Widodo.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan ekonomi global minus 2,5 persen akibat virus corona. Namun kini bertambah parah hampir menyentuh 8.
“Global ekonomi growth-nya akan minus 2,5 persen. Ganti lagi ke minus 5 persen. Terakhir, OECD bahkan-6 sampai-7,6 persen, coba. Berubah terus. Kalau kita tidak waspada dan menganggap ini biasa saja, akan bisa membahayakan negara,” ucap Jokowi.
Presiden menandaskan, kunci untuk memperbaiki keadaan ekonomi ada di kuartal III tahun ini. Meski mengakui ada perbaikan kinerja para pembantunya, namun Jokowi minta ditingkatkan lagi.
“Kalau enggak, ngeri saya terus terang saya ngeri. Di kuartal III ini. Ini kuncinya di kuartal III. Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet di sini ada pergerakan yang lumayan. Tapi belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum,” ujar Jokowi. (ARM)