Penolakan PKS untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran menimbulkan perbincangan hangat. Afriansyah Noor, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), menegaskan bahwa keputusan tersebut kembali kepada Prabowo sebagai presiden terpilih yang diyakini memiliki pemahaman mendalam terhadap PKS. Meskipun demikian, Partai Gelora menolak keikutsertaan PKS dengan alasan narasi yang merusak persatuan.
Mahfuz Sidik dari Partai Gelora Menolak Alasan Serangan Negatif PKS
Afriansyah Noor, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), menanggapi penolakan dari Partai Gelora terhadap PKS untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran. Dia mengatakan bahwa persoalan tersebut sepenuhnya menjadi keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih. Afriansyah percaya bahwa Prabowo memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hal tersebut.
Menurut Afriansyah, segalanya kembali kepada Prabowo-Gibran sebagai pemimpin. Dia meyakini bahwa Prabowo memiliki pemahaman yang lebih dalam terkait PKS. Hal ini dikarenakan PKS merupakan partai politik yang mendukung dalam dua pemilihan presiden sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 dan 2019.
Afriansyah juga menegaskan bahwa PBB akan tetap mematuhi segala keputusan yang diambil oleh Prabowo sebagai presiden terpilih. Menurutnya, penting bagi PBB untuk mematuhi keputusan presiden.
Prabowo Lebih Paham PKS, Kata Afriansyah Noor dari PBB
Sementara itu, Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora, menolak keikutsertaan PKS dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Mahfuz berpendapat bahwa PKS sering kali mengeluarkan narasi yang merusak persatuan dan memecah belah masyarakat.
Mahfuz memberikan contoh bahwa PKS selama kampanye Pemilihan Presiden 2024 sering kali melakukan serangan negatif terhadap Gibran dan Presiden Jokowi. Dia menilai bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan semangat untuk mempersatukan masyarakat.