Example floating
Example floating
Politik

PKS Ditolak Bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran!

×

PKS Ditolak Bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran!

Sebarkan artikel ini
PKS Ditolak Bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran!
PKS Ditolak Bergabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran!
Example 468x60

MEMO

Penolakan PKS untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran menimbulkan perbincangan hangat. Afriansyah Noor, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), menegaskan bahwa keputusan tersebut kembali kepada Prabowo sebagai presiden terpilih yang diyakini memiliki pemahaman mendalam terhadap PKS. Meskipun demikian, Partai Gelora menolak keikutsertaan PKS dengan alasan narasi yang merusak persatuan.

Mahfuz Sidik dari Partai Gelora Menolak Alasan Serangan Negatif PKS

Afriansyah Noor, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), menanggapi penolakan dari Partai Gelora terhadap PKS untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran. Dia mengatakan bahwa persoalan tersebut sepenuhnya menjadi keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih. Afriansyah percaya bahwa Prabowo memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hal tersebut.

Menurut Afriansyah, segalanya kembali kepada Prabowo-Gibran sebagai pemimpin. Dia meyakini bahwa Prabowo memiliki pemahaman yang lebih dalam terkait PKS. Hal ini dikarenakan PKS merupakan partai politik yang mendukung dalam dua pemilihan presiden sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 dan 2019.

Afriansyah juga menegaskan bahwa PBB akan tetap mematuhi segala keputusan yang diambil oleh Prabowo sebagai presiden terpilih. Menurutnya, penting bagi PBB untuk mematuhi keputusan presiden.

Prabowo Lebih Paham PKS, Kata Afriansyah Noor dari PBB

Sementara itu, Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora, menolak keikutsertaan PKS dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Mahfuz berpendapat bahwa PKS sering kali mengeluarkan narasi yang merusak persatuan dan memecah belah masyarakat.

Mahfuz memberikan contoh bahwa PKS selama kampanye Pemilihan Presiden 2024 sering kali melakukan serangan negatif terhadap Gibran dan Presiden Jokowi. Dia menilai bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan semangat untuk mempersatukan masyarakat.

PKS adalah salah satu partai politik yang mendukung pasangan Anies-Muhaimin dalam Pemilihan Presiden 2024, bersama dengan NasDem dan PKB. Sementara itu, Partai Gelora mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Juga  Andra Soni, calon gubernur Banten yang baru terpilih, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara

Belakangan ini, PKB dan NasDem juga menunjukkan sinyal bahwa mereka akan bekerja sama dengan Prabowo-Gibran dalam membentuk koalisi pemerintahan.

Pada hari Sabtu tanggal 27 April, PKS juga mengumumkan bahwa mereka telah mengundang Prabowo sebagai presiden terpilih untuk mengunjungi kantor pusat PKS dan memberikan ucapan selamat secara langsung.

Analisis Penolakan PKS Bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran: Pemahaman Prabowo Terhadap PKS Ditegaskan oleh Afriansyah Noor

Penolakan Partai Gelora terhadap keikutsertaan PKS dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran menimbulkan sorotan atas dinamika politik pasca-pemilihan. Afriansyah Noor, dari Partai Bulan Bintang, menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Prabowo sebagai pemimpin yang diyakini memahami dengan baik karakteristik PKS, mengingat sejarah dukungan PKS dalam dua pemilihan presiden sebelumnya.

Namun, Mahfuz Sidik dari Partai Gelora menegaskan bahwa PKS sering kali mengeluarkan narasi yang merusak persatuan masyarakat, menjadi alasan utama penolakan mereka. Meskipun demikian, PKS tetap mendapat undangan dari Prabowo untuk berkunjung ke kantor pusat partai, menandakan masih adanya upaya untuk menjalin kerjasama di masa mendatang. Dinamika ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan dalam pembentukan koalisi pemerintahan pasca-pemilihan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.