Eva menyebutkan bahwa rata-rata tingkat okupansi dari setiap perjalanan mencapai 98,5 persen. Bahkan, pada jadwal tertentu, okupansi mencapai 100 persen atau terjual habis. Mengingat permintaan yang tinggi, KCIC secara teratur mengevaluasi jadwal dan jumlah perjalanan kereta.
“Kami sangat gembira melihat antusiasme tinggi penumpang terhadap Kereta Cepat Whoosh. Kami berharap minat ini terus meningkat, dan lebih banyak orang terbantu dengan kehadiran Kereta Cepat Whoosh ke depannya,” ujar Eva.
Kereta Cepat Whoosh merupakan layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam. Dengan jalur sepanjang 142,3 km yang meliputi 13 terowongan, melayani empat stasiun: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Rekor Tertinggi: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 21.312 Orang pada Minggu Terakhir
Peningkatan ini tak hanya terlihat dari jumlah penumpang yang meningkat sebesar 18 persen, tapi juga dari okupansi yang mencapai 98,5 persen, bahkan pada jadwal tertentu terjual habis. Respons positif ini mendorong KCIC untuk secara berkala mengevaluasi jadwal dan kapasitas perjalanan kereta.
Diharapkan, kesuksesan Kereta Cepat Whoosh tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kecepatan dan efisiensi yang ditawarkannya.