Jepang baru-baru ini ditempatkan dalam kondisi kewaspadaan ketika sejumlah gempa dangkal mengguncang Kepulauan Izu di Samudera Pasifik. Pada Senin (9/10/2023), peringatan tsunami dikeluarkan untuk beberapa wilayah pesisir sebagai respons terhadap gempa-gempa ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang peringatan tersebut, dampaknya, serta tindakan yang diambil oleh otoritas setempat.
Kronologi Gempa dan Tsunami di Kepulauan Izu yang Menyulut Kewaspadaan
Pada hari Senin (9/10/2023), Jepang telah mengeluarkan peringatan terkait potensi tsunami di beberapa wilayah pesisir. Peringatan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap serangkaian gempa dangkal yang terjadi di Kepulauan Izu di Samudera Pasifik pada pagi hari waktu setempat.
Menurut informasi yang diambil dari Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terkuat yang tercatat di Kepulauan Izu memiliki magnitudo sebesar 5,4, dan gempa ini terjadi sekitar pukul 05:17. Selain itu, Badan Meteorologi Jepang (JMA) juga mencatat bahwa tsunami dengan ketinggian antara 20 hingga 60 cm terjadi di beberapa area terkena dampak.
Respons Cepat JMA: Dampak Gempa dan Tsunami, Tapi Tanpa Kerusakan
AFP melaporkan, “Tsunami dengan tinggi mencapai 60 sentimeter terjadi di pulau Hachijojima, yang berjarak sekitar 280 kilometer selatan Tokyo. Sementara itu, tsunami dengan tinggi 40 cm dan 20 cm juga tercatat masing-masing di bagian barat prefektur Kochi dan bagian selatan prefektur Miyazaki.”
Dampak dari peringatan tsunami ini membuat beberapa daerah segera memberikan instruksi kepada penduduk di wilayah pesisir untuk segera mengungsi. Namun, JMA kemudian mencatat bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan, dan mereka mencabut peringatan tersebut beberapa jam setelahnya.