Diduga akibat kelebihan muatan, perahu gethek yang ditumpangi 25 santri Pondok Pesantren Langitan Widang TUban Jatim, terguling hingga menumpahkan semua santri. Dikhabarkan, tujuh santri hilang misterius ditelan arus sungai Bengawan Solo. Hingga berita ini diturunkan ( Jum’at jam 14.00 WIB ), ketujuh santri tersebut masih belum diketemukan.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban dan Polsek Babad Lamongan, measih melakukan penyisiran di sungai tersebut. Dari 25 santri yang ikut terguling dan masuk ke sungai, ada 18 santri bisa diselamatkan. Sedang tuju santri belum diketemukan.
Menurut sumber Memo di TKP, 25 santri Pondok Langitan hendak ke Pasar Babat, skeitar pukul 9.00 WIB. Arus sungai memang cukup deras seiring dengan derasnya hujan di musim yang tidak menentu ini. Namun, karena perahu tidak muat menampung 25 santri tersebut, akhirnya koleng dan terbalik hingga puluhan santri ikut kecebur dan terbawa arus kali.
Perahu gethek di nahkodai oleh Markat (61), warga Dusun Selawe NGadirejo Kecamatan Widang. Jalannya pelan pelan seperti biasa. Namun, sesampai ditengah Bengan Solo tersebut, tiba tiba arusnya deras dan perahu tergoling. Sebagian santri bisa berenang menepi, sedang santri lainnya ikut arus bengan solo itu. HIngga berita ini ditulis, petugas BPBD Lamongan dan BPBD Tuban terus melakukan penmusuran sungai. ( mus )