Sindrom Gianotti-Crosti pada anak menjadi sorotan setelah aktris Mandy Moore mengungkapkan bahwa putrinya, Ozzie, didiagnosis menderita kondisi langka ini. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan sindrom Gianotti-Crosti? Bagaimana cara mengidentifikasinya dan apa yang dapat dilakukan orang tua jika anak mengalami gejala ruam ini?
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sindrom Gianotti-Crosti, termasuk penyebabnya, gejala yang perlu diwaspadai, dan pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi kondisi ini.
Pengobatan Efektif untuk Sindrom Gianotti-Crosti pada Anak
Berita tidak mengenakkan datang dari aktris Mandy Moore. Anak perempuannya, Ozzie, baru saja didiagnosis menderita sindrom Gianotti-Crosti.
Melalui unggahan di akun Instagramnya pada tanggal 28 Juli lalu, Mandy Moore menceritakan bahwa baru-baru ini putrinya terbangun dengan ruam di seluruh tubuhnya. Kondisi ini tentu saja membuat Moore terkejut.
Untuk mencari tahu penyebab ruam tersebut, dia segera pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) dan berkonsultasi dengan dokter anak, dokter kulit, dan dokter kulit anak.
Moore menuliskan di Instagram pada tanggal 28 Juli, “Menjaga dan merawat anak ini terasa aneh dan sulit, dan terkadang kita merasa sangat tak berdaya. Tetapi selama dia tersenyum, kita baik-baik saja.”
Lalu, apa itu sindrom Gianotti-Crosti dan apa penyebabnya?
Menurut Dr. Melissa Levoska, seorang dokter kulit dan asisten profesor dermatologi di The Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New York, sindrom Gianotti-Crosti adalah jenis penyakit kulit yang langka. Kondisi yang jarang ini sering membuat banyak dokter kesulitan dalam mengidentifikasinya.
Dr. Shari Lipner, seorang profesor dermatologi klinis di Weill Cornell New York, menjelaskan bahwa sindrom Gianotti-Crosti adalah ruam kulit yang umumnya terjadi pada wajah, bokong, lengan, dan kaki. Namun, ruam tersebut biasanya tidak muncul di kulit kepala, dada, atau punggung.
Levoska menambahkan bahwa ruam ini ditandai dengan benjolan keras berwarna merah muda yang sering kali terasa gatal. Benjolan tersebut biasanya rata di bagian atasnya.
“Kondisi ini kadang-kadang disebut sebagai akrodermatitis papula pada masa kanak-kanak dan biasanya terlihat pada anak-anak di bawah usia 4 tahun, meskipun tidak terlalu umum,” jelas Levoska.
Ruam pada anak ini mungkin disertai dengan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, diare, atau sakit perut.
Lalu, apa penyebab ruam ini?
Para ahli mengatakan bahwa mereka belum mengetahui mengapa beberapa anak menderita sindrom Gianotti-Crosti sementara yang lainnya tidak. Namun, menurut National Institutes of Health, kondisi ini dianggap sebagai respons hipersensitif terhadap infeksi yang mendasarinya.
Penyebab Tersembunyi di Balik Sindrom Kulit yang Menakutkan
Di Amerika Serikat, kata Levoska, infeksi yang sering mendasari ruam ini adalah virus Epstein-Barr, yang berhubungan dengan infeksi mononukleosis.
Secara global, penyebab paling umum adalah virus hepatitis B, tetapi hal ini tidak begitu signifikan di AS karena sebagian besar orang telah divaksinasi untuk melawannya.