Dr. Imran mengatakan bahwa penyakit ini memiliki risiko yang tinggi karena dapat menyebabkan kehilangan nyawa jika penanganan medis terlambat diberikan.
“Sebagian besar kematian akibat rabies terjadi karena penderitanya terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Mereka seringkali menganggap gigitan tersebut hanya sepele dan tidak berdarah,” tambahnya.
Selanjutnya, dr. Imran menjelaskan bahwa gejala rabies membutuhkan waktu 3-12 minggu untuk muncul, tetapi bisa juga muncul setelah beberapa hari, bulan, atau bahkan tahun.
Berikut adalah 15 tahapan gejala yang terjadi akibat gigitan anjing yang terinfeksi rabies:
- Demam
- Kelemahan
- Rasa lesu
- Insomnia
- Sakit kepala yang parah
- Kesulitan menelan dan kaku pada leher
- Kesemutan
- Rasa panas di area gigitan
- Sakit tenggorokan
- Gangguan sensorik
- Rasa cemas
- Hidrofobia (takut pada air)
- Aerofobia (takut pada angin dan udara segar)
- Fotofobia (takut pada cahaya)
- Kematian
Penyakit rabies merupakan ancaman serius yang harus diperhatikan.
Gejala-gejala yang timbul setelah gigitan hewan rabies dapat berkembang melalui 15 tahapan yang semakin parah, termasuk insomnia, kesemutan, dan bahkan ketakutan terhadap air, angin, serta cahaya.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang terkena gigitan rabies untuk segera mencari fasilitas kesehatan guna mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Di samping itu, vaksinasi anti rabies menjadi langkah pencegahan yang sangat penting untuk melindungi diri dari penyakit mematikan ini.
Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya rabies dan mengambil tindakan yang diperlukan, kita dapat meminimalkan kasus rabies di Indonesia dan melindungi kesehatan serta nyawa masyarakat.