Kepolisian tengah menyelidiki dugaan penggerudukan terhadap sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan. Kasus ini mencuri perhatian publik setelah sebuah video amatir tentang insiden tersebut viral di media sosial. Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, menyatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa perkara tersebut, namun belum memberikan rincian kronologis atau apakah ada senjata tajam yang terlibat dalam serbuan tersebut.
Mahasiswa Berdoa Diserbu dengan Senjata Tajam!
Kepolisian sedang menyelidiki tuduhan bahwa sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan telah diserbu oleh sejumlah warga. Menurut Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, mereka sedang memeriksa peristiwa tersebut.
“Kami sedang mengikuti perkembangan kasus yang diduga merupakan tindak pidana dan sedang dalam tahap penyelidikan,” ungkap Alvino pada hari Senin.
Alvino juga belum memberikan rincian kronologis kejadian tersebut, termasuk apakah warga yang melakukan serbuan itu membawa senjata tajam atau tidak.
“Kami masih dalam proses penyelidikan, jadi kami akan memberikan informasi lebih lanjut nanti,” tambahnya.
Serbuan tersebut mencuri perhatian publik setelah sebuah video amatir tentang insiden tersebut menyebar luas di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun media sosial X @KatolikG, menampilkan kekacauan di lokasi kejadian.
“Kemarin malam, sekelompok mahasiswa Katolik dari Universitas Pamulang berkumpul di sebuah rumah di Victor Serpong untuk berdoa Rosario, namun mereka diserbu oleh kepala RT dan sejumlah warga yang membawa senjata tajam untuk membubarkan dan memukuli mereka yang sedang berdoa… Untungnya, tidak ada korban jiwa,” demikian keterangan dalam video tersebut.
Serbuan Terhadap Mahasiswa Berdoa Rosario: Polisi Selidiki Kejadian Kontroversial di Tangerang Selatan
Kejadian kontroversial ini menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan beragama dan keamanan di lingkungan masyarakat. Serbuan terhadap mahasiswa yang sedang menjalankan ibadah mengundang kecaman dari berbagai pihak, sementara pihak berwenang masih dalam tahap penyelidikan untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut.