Surabaya, Memo.co.id
Sepuluh orang yang melakukan pesta tarian bugil di Inul Vista Kediri, yang diseret ke tim Subdit Renakta Ditreskmum Polda Jatim, dua diantaranya diduga pejabat Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ). Hingga tadi malam, kesepuluh orang tersebut masih diperiksa di Mapolda Jatim.
Empat penari bugil yang diamankan diantaranya, Empat penari striptis yag diamankan yakni, Popy (32), Wida (31), Rosa (23), Echa (26). Sedang Dewi, kasir, Aldi waitress, Supri, sekuriti, Ilham selaku manager dan dua tamu Alfian dan Adi di room 2, juga dimintai keterangan di Mapolda. Polisi mengamankan bill room, uang Rp. 5 juta, celana dalam dan ponsel, dari room 2 Inul Vista di Mall Kediri.
Informasinya, polisi mendapat kabar bahwa manager Inul Vista, Ilham, dapat menyediakan perempuan.
Perempuan tersebut dapat menemani tamu untuk karaoke sekaligus memberikan layanan tari telanjang di room. Ketika pengerebekan berlangsung, empat perempuan yang tengah meliuk-liukkan tubuhnya dengan kondisi tanpa pakaian tidak bisa berdalih lagi.
Kempat penari bugil itu langsung disuruh memakai pakaian dan disuruh diam di room. Dua tamu yang tengah menikmai tarian syahwat juga terlihat gelagapan saat petugas masuk. Informasi awal, dua penikmat tarian syahwat itu adalah pejabat lapas di wilayah Jatim. Tak pelak, berita tersebut menyulut wartawan untuk mengejar berita heboh itu.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang dikonfirmasi, engan memberi penjelasan rinci terkait penggerebekan striptis di Karaoke Inul Vista di Kediri. “Kalau soal kecelakaan (kecelakaan di Probolinggo) saya mau. Tapi kalau di Kediri saya tidak berani,” ujar Kombes Frans Barung Mangera.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Kanwil Kemenkum HAM Jatim, Harun Sulianto menyangkal ada oknum Kepala Lembaga Pemasyarakatan ikut diamankan dalam penggerebekantarian striptis di Karaoke Inul Vizta Kediri.
“Kabar Kalapas Blitar digerebek tidak benar. Saya sudah telepon Kalapas Blitar, beliau dari kemarin dinas di Jakarta. Kepala Rupbasan juga dinas di Bandung. Jadi, kabar itu tidak benar,” tandas Harun Sulianto.
Meski sudah menghubungi dua pejabat itu, Harun juga menghubungi Polda Jatim. Dalam pembicaraan itu, tidak ada PNS yang ditangkap dalam penggerebekan tarian striptis itu. “Tidak ada PNS yang digerebek. Bisa saja mantan napi di Blitar mengaku sebagai Kalapas. Yang jelas keduanya berada di Jakarta,” paparnya. ( mar )