Example floating
Example floating
Humaniora

Pemulung Tua Hidup Sendiri di Kandang ‘Layak Huni’ Kelinci, Kurang Perhatian Pemerintah

×

Pemulung Tua Hidup Sendiri di Kandang ‘Layak Huni’ Kelinci, Kurang Perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Pemulung Tua Hidup Sendiri di Kandang 'Layak Huni' Kelinci, Kurang Perhatian Pemerintah
Example 468x60

Seorang pemulung tua hidupnya cari rongsokan kemudian makan dan tidur sehari hari, di gubuk keci layaknya kandang kelincu berukuran 2 x 2 meter. Undang undang menjamin kehidupan rakyat miskin. Bagi Pemerintah daerah, setidaknya memperhatikan nasib sehari harinya. Ini terjadi di Kabupaten Nganjuk.

Namanya Mbah Sugeng (70) warga Dusun Jeruk Persil Desa Mabung Kecamatan Baron, Nganjuk masih harus banting tulang mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari hari dengan cara mencari barang bekas di tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari rumahnya.

Dari pengakuan kakek renta yang hidup sebatangkara ini sudah tidak ingat lagi berapa tahun menjalani propesinya sebagai pemulung. Yang dia ingat sejak kondisi fisiknya masih segar bugar hingga berubah menjadi lemah seperti saat ini. ” Kulo pun boten eling mas,” ucapnya singkat sambil menghisap rokok sebatang sisa tadi malam.

Dari sorot matanya dan tawanya yang lepas mengisaratkan tak ada beban dalam menjalani pekerjaannya sebagai pemulung tua. ” Sedinten biasane angsal yotro sedoso ewu, pun alhamdulillah mas saget damel tumbas beras,” kata Mbah Sugeng dengan logat jawa kental.

Saat ditemui wartawan di lokasi penimbunan sampah di selatan lorong jalan tol Desa Mabung hari ini ( Minggu, 24/07/2022) sekitar pukul 09.00 WIB , kakek bertubuh dekil dengan mengenakan baju yang sudah kumel masih tampak bersemangat meski sesekali istirahat melepas lelah setelah mengumpulkan barang bekas berupa botol plastik.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.