Pada saat bersamaan, PJ yang sedang memungut botol bekas di lokasi terkena peluru nyasar di paha kirinya. PJ merasakan nyeri dan panas akibat peluru tersebut, kemudian terjatuh dan banyak mengeluarkan darah. Warga yang mendengar tembakan dan melihat PJ terluka, berkumpul di sekitar lokasi. “Pelaku kemudian menembakkan senjata apinya ke udara untuk menghindari penangkapan dan berhasil melarikan diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Ronny.
Ronny mengungkapkan bahwa setelah penembakan, pelaku SM melarikan diri menuju kali Banjir Kanal Barat dekat Rusunawa KS Tubun untuk membuang senjata api. Polisi segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan. Pelaku berhasil ditangkap pada hari Jumat, 9 Agustus, di Palmerah. “Motif dari kejadian ini adalah cinta segitiga. Pelaku merasa cemburu karena pacarnya, AM, sedang bersama MK, yang merupakan mantan pacar AM,” jelas Ronny.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku telah membeli senjata api dari seorang pria bernama W yang sudah meninggal enam bulan lalu. “Kami melakukan pencarian barang bukti senjata api di kali BKB dengan melibatkan tim Gegana PMJ, termasuk Tim Sekoci, Tim Detektor, dan Tim Penyelam. Namun, hingga saat ini, senjata api yang dibuang pelaku belum ditemukan,” tutup Ronny.
Pemulung Tertembak Peluru Nyasar dalam Aksi Cemburu di Jakarta Barat
Pada 8 Agustus 2024, sebuah konflik cinta segitiga menyebabkan kekacauan di Palmerah, Jakarta Barat, yang berujung pada luka serius bagi seorang pemulung. SM, yang cemburu terhadap pacarnya AM yang terlihat bersama pria lain, MK, menyebabkan situasi menjadi kacau dengan menggunakan senjata api. Meskipun tujuan awal SM adalah menembak MK, upaya tersebut dicegah dan berakibat pada peluru nyasar mengenai PJ yang sedang memungut botol bekas di lokasi kejadian.