Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat aktivitas calon legislatif (caleg) menjelang Pemilu 2024. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu, Pemilu 2024 memiliki potensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ia mengutip peningkatan belanja pemerintah yang umumnya terjadi selama periode pemilu sebagai contoh konkret.
Febrio menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mengalokasikan dana sebesar Rp11,25 triliun untuk tahap persiapan Pemilu 2024, sementara Rp15,87 triliun dialokasikan untuk pelaksanaannya.
Menurutnya, ini secara langsung memengaruhi belanja pemerintah dan aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk aktivitas kampanye oleh berbagai calon legislatif baik di DPR pusat maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
“Dengan estimasi keseluruhan, dampak pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 0,2 persen pada tahun 2023 dan sekitar 0,25 persen pada tahun 2024,” kata Febrio dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual pada Jumat (24/11).