Sementara untuk tes wawancara dilakukan oleh para panitia seleksi sendiri dan para senior yang hadir ikut turut serta membantu berjalannya seleksi tersebut. Tes wawancara menguji wawasan peserta, diantaranya kemampuan dasar baris-berbaris, pengetahuan umum tentang UUD 1945 dan Pancasila, kemampuan berbahasa Inggris, sejarah, serta apa motivasi mereka mengikuti Paskibraka.
Randi Agata panitia seleksi Paskibraka 2017 mengatakan dari 146 siswa siswi yang mengikuti tes kesehatan dan wawancara pada hari ini akan kita ambil 82 Calon Paskibraka untuk mengikuti karantina. Karantina tersebut sebagai persiapan latihan pengibaran dan penurunan Bendera Sang Merah Putih pada hari kemerdekaan nanti.
Dari 82 calon paskibraka tersebut 2 orang akan kita kirim untuk mengikuti seleksi Paskibraka di tingkat propinsi dan 80 Calon Paskibraka yang tersisa akan menjadi Paskibraka Kabupaten Kediri 2017. Harapan kami ditahun ini sama seperti tahun kemarin ada yang mampu lolos mewakili Kabupaten Kediri di Paskibraka tingkat Nasional.
Randi kembali menegaskan sejak awal dilaksanakan seleksi Paskibraka, kami dari panitia sudah bertekat bahwa seleksi paskibraka harus transparan dan sangat-sangat fair, jadi tidak ada intervensi dari pihak manapun juga. Yang berhak menentukan lolos tidaknya para peserta ini adalah mereka sendiri.
Tiara Suci A dari SMAN 2 Pare mengatakan sangat senang bercampur bangga bisa lolos sebagai calon Paskibraka 2017. Prestasi saya ini untuk mengharumkan nama baik sekolah dan yang pastinya dapat membuat bangga kedua orang tua saya. Selanjutnya saya akan berlatih dengan giat dan semangat agar selalu sukses di masa depan (Adv/ Diskominfo)