Arief juga menegaskan bahwa kebijakan ini diambil guna menjaga kestabilan harga menjelang panen raya. Saat ini, harga gabah di beberapa wilayah masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa bantuan pangan dan distribusi beras SPHP yang sebelumnya direncanakan untuk enam bulan di tahun 2025 harus ditangguhkan sementara. Dalam periode ini, Perum Bulog diberikan tugas untuk menyerap stok beras hingga 3 juta ton selama musim panen raya berlangsung.
“Selama enam bulan ke depan, distribusi bantuan pangan untuk sementara ditunda guna menjaga stabilitas harga gabah. Presiden Prabowo sudah menyetujui kebijakan penyaluran bantuan beras selama enam bulan di tahun 2025, yaitu pada Januari dan Februari. Sementara untuk empat bulan berikutnya, jadwalnya akan disesuaikan kembali,” pungkasnya.