Para pejabat Otorita IKN (Ikatan Keistimewaan Nusantara) dikabarkan secara rame-rame mengundurkan diri, menyebabkan kehebohan di media sosial. Kabar ini diunggah oleh mantan Sekretaris Menteri Negara BUMN, Said Didu, melalui akun Twitternya pada 7 Mei 2023. Meskipun rumor tersebut belum jelas kebenarannya, banyak media online mencoba mengonfirmasi informasi tersebut.
Dalam konfirmasi yang dilakukan oleh Detik.com, Wakil Kepala Otorita IKN, Doni Rahayu, membantah rumor tersebut dan menyebutnya sebagai hoaks. Ia menjelaskan bahwa para pejabat IKN tetap bekerja keras dan sangat kompak.
Namun, spekulasi seputar kinerja Otorita IKN telah muncul dalam dua program terakhir, terutama setelah pernyataan Menteri PUPR Basuki Adi Mulyono bahwa belum ada realisasi proyek IKN dari sektor swasta.
Presiden Jokowi sebelumnya mengaku terkejut karena antusiasme investasi swasta untuk proyek IKN begitu tinggi, bahkan sampai over subscribe 25 kali lipat. Namun, pernyataan Menteri PUPR yang mengungkapkan bahwa pembangunan IKN masih mengandalkan anggaran APBN telah menimbulkan spekulasi.
Terlebih lagi, dalam rapat kerja dengan komisi dua bulan lalu, Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, mengungkapkan bahwa banyak pekerja IKN yang belum menerima gaji selama berbulan-bulan.
Selain itu, terdapat isu kosongnya posisi direktur dan pejabat eselon 2 di Otorita IKN yang belum terisi. Hal ini menciptakan keraguan akan seriusnya komitmen dalam membangun ibu kota negara baru.
Posisi penting seperti direktur pertanahan, direktur kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan pendanaan masih kosong, yang seharusnya merancang dan melaksanakan fungsi-fungsi organisasi di lapangan.
Keadaan ini menunjukkan kelalaian dan kekurangan keseriusan dalam mengisi posisi strategis, terutama setelah disahkannya undang-undang tentang IKN pada Januari 2022.
Dalam rangka memastikan kelancaran proyek ini, penting bagi Otorita IKN untuk segera mengisi posisi-posisi kosong tersebut dan menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi tantangan pembangunan ibu kota negara yang baru.