Blitar, Memo
Kabar perpecahan di tubuh koalisi pengusung pasangan Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba (Ibin-Elim) di Pilkada Kota Blitar 2024, kian santer berhembus.
Tidak harmonisnya koalisi Ibin-Elim terlihat dari postingan instagram story Ketua Fraksi PAN di DPRD Kota Blitar Muhamad Raihan Tsany Azurra pada Rabu malam (31/10/2024).
Dalam postingan tersebut, Raihan terang-terangan menyatakan bahwa PAN hanya dijadikan aksesoris dalam koalisi Ibin-Elim. Alhasil PAN bersama kadernya memutuskan tidak hadir mendampingi Ibin-Elim dalam debat publik kedua.
“Lha wong pancene kene diremehne mung dianggep aksesoris (memang kita diremehkan dan hanya dianggap aksesoris). Alhasil, lebih baik kami ngopi dan diskusi pas di depan arena debat, bersama kader militan dan loyalis PAN,” ungkap Raihan dalam postingan instagram storynya.
Hal ini langsung mendapat tanggapan dari partai politik (parpol) koalisi pengusung pasangan Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro (Bambang-Bayu).
Ketua DPD Partai Golkar Kota Blitar, Muhammad Hardi Husodo, bahkan menganggap ketidakharmonisan tersebut membuat Pilkada Kota Blitar 2024 menjadi tidak imbang.
“Kondisi ini membuat pertarungan jadi tidak imbang. Satu sisi koalisi Bambang-Bayu sangat solid dan diisi partai-partai besar yang memiliki petarung-petarung handal, sedangkan lawannya seperti itu. Saya yakin Bambang-Bayu menang mutlak,” ujar pria yang akrab disapa Dodok ini.
Sekaligus ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap perlakuan yang diterima parpol-parpol pengusung Ibin-Elim.