Golkar tidak menentang partai politik manapun, termasuk koalisi Anies Baswedan atau koalisi PDI Perjuangan. Namun, partai berharap untuk membentuk koalisi setidaknya lima partai, termasuk Golkar, PKB, Gerindra, dan partai lain yang masih mempertimbangkan untuk bergabung.
Nusron Wahid tetap optimis tentang kemungkinan koalisi lima partai yang solid, meskipun koalisi P3 telah mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan PDIP.
Golkar juga telah aktif menawarkan calon wakil presiden potensial untuk partai lain, termasuk Airlangga Hartarto sebagai pasangan Prabowo, dan mengusulkan Airlangga Hartarto atau Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden potensial.
Ide koalisi besar telah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, dan jika terealisasi, hal ini dapat menjadi perubahan signifikan bagi lanskap politik Indonesia.
Namun, tetap harus dilihat apakah partai-partai tersebut dapat mengatasi perbedaan politik mereka dan membentuk koalisi yang solid untuk mencapai tujuan mereka.
Terbentuknya koalisi besar-besaran yang dipimpin oleh Partai Golkar dapat membawa perubahan signifikan pada lanskap politik Indonesia.
Namun, masih harus dilihat apakah partai-partai tersebut dapat mengatasi perbedaan politik mereka dan membentuk koalisi yang kokoh untuk mencapai tujuan mereka dalam mempromosikan rekonsiliasi nasional dan mempersatukan partai-partai yang tidak terlibat dalam politik identitas atau sektarianisme.