Dalam klarifikasi tersebut, Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim juga menghadirkan Sekretaris Daerah Djoko Sulistio Hadi, Kepala Satpol PP Darmawan, Kepala Dinas Pariwisata Siswadi Aprilianto, Kapolsek Kebomas Kompol Gaguk Sulistiyo dan sejumlah pejabat yang terkait dengan persoalan ini. “Biar semua jelas dan klir. Kami berharap, dengan pertemuan ini bisa ditemukan solusi terbaik demi kebaikan bersama,” ujar Qosim.
Sayangnya, beberapa pejabat dinas terkait, terkesan menghindar dari tanggungjawabnya sebagai pihak yang berkompeten mengawasi jalannya event itu. Sebab, even tersebut berada di lokasi milik pemerintah. Satpol PP juga hadir di lokasi. Beberapa petugas di lapangan juga mengetahui sebelumnya, lewat brosur dan pamflet yang sudah beredar,
Namun, ketika menjadi masalah, pejabat dinas, khususnya Satpol PP dan Dinas Pariwisata Siswadi Aprilianto.
“Anggota kami memang ada di sana karena sedang melakukan patroli rutin. Kalau dikatakan ini kealpaan, mohon maaf, karena kami tidak melakukan pengamanan di sana,” ujar Kasatpol PP Gresik, Darmawan.
Demikian halnya Kadisbudpar Siswadi Aprilianto, juga merasa dibohongi oleh panitia acara. “Izinnya, acara santunan anak yatim dan hiburan elekton. Tapi nyatanya ada seperti itu. Kami juga dibohongi,” kata Siswadi.(ed)