Selain itu, sejak diluncurkan tahun 2019, pemesanan produk bus & travel di Pegipegi juga mengalami kenaikan lebih dari 200% dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan hasil survei dalam Pegipegi Travel Report 2022 terhadap lebih dari 450 responden pelanggan Pegipegi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, 80 persen responden tetap berencana traveling meski di bawah bayang-bayang risiko resesi ekonomi dan sekitar 19 persen belum memutuskan.
Bahkan, sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan.
Mereka yang berencana traveling di tahun depan, sekitar 62 persennya ingin bepergian menuju destinasi domestik. Disusul 33 persen lainnya yang berencana mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka.
“Terlepas dari konteks risiko resesi, kami melihat kenaikan minat traveling sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan data pada tahun 2020. Dalam Pegipegi Travel Report 2020, responden yang berencana traveling di tahun 2021 sekitar 56 persen dan 44 persen lainnya belum memutuskan,” katanya.
Dia mengatakan data tersebut menunjukkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan terhadap risiko COVID-19 sudah menurun seiring pulihnya situasi pasca-pandemi yang juga menumbuhkan antusiasme masyarakat melakukan traveling.
Selain itu, isu resesi ekonomi global terlihat tak menyurutkan minat masyarakat untuk traveling.
“Sepanjang tahun 2022, kami juga menemukan sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali.
Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2–5 kali.”
Dalam survei ini, juga terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan traveling selama 1–3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4–7 hari.