Jakarta, Memo
Di awal bulan tahun baru ini, Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) menyoroti maraknya tenaga kerja dari China, yang menuju daerah daerah di Indonesia. MUI menuding ada dampak serius dari Pandemi Covid-19 serta banyaknya tenaga kerja Indonesia yang kehilangan pekerjaan.
” Tenaga asing bisa bebas keluar masuk Indonesia, melalui daerah daerah. Jumlahnya besar dan menjadi tenaga kerja di pelosok daerah di Indonesia. Sedang tenaga kerja Indonesia masih banyak yang nganngur,” kata Wakil Ketua MUI KH Anwar Abbas.
Majelis Ulama Indonesia serius meminta kepada Pemerintah Indonesia agar mengontrol lebih ketat terhadap keluar masuknya ternaga kerja dari China. Pihaknya meminta agar pemerintah betul-betul lebih serius serta makin fokus untuk menyelesaikan dampak pandemi Covid-19.
” Serta masalah ekonomi nasional dan penegakan hukum yang seadil-adilnya. Dan yang lebih penting lagi adalah pembatasan tenaga kerja asing terutama yang berasal dari negara China.” tandas Anwar Abbas.
Wakil Ketua MUI KH Abwar Abbas menandaskan , bila Pemerintah RI tidak serius menanganu masalah ini, maka akan muncul masalah baru yang bisa menambah keruwetan masalah dan lebih kompleks. Jika tidak segera diselesaikan, maka hal ini yang akan dikhawatirkan Majelis Ulama Indonesia.
” Negeri ini akan semakin menghadapi masalah yang lebih besar dan lebih ruwet berupa terjadinya krisis sosial yang hal itu tentu jelas-jelas tidak kita inginkan,” kata Anwar Abas, sebagaimana dikutip Memo dari laman ekonomi bisnis SindoNewscom
Luhut Binsar Panjaitan ” Kok Kita Pada Nyinyir dengan China”
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengaku heran dengan kebanyakan orang Indonesia. ” Kok kita poada nyinyir dengan China.” katanya saat menghadiri rapat dengan Badan Anggaran DPR, veverapa waktu lalu.
“Dampak Covid-19 ini ada dampak di Tiongkok, kita nyinyir lihat Tiongkok. Tiongkok itu 18% mengontrol ekonomi dunia. Kita suka tidak suka saya harus sampaikan, kita ndak bisa ignore keberadaan dia (China). Nah ini punya dampak. Apalagi jarak kita dekat dengan dia,” kata Luhut.
Menurut Luhut Binsar Panjaitan, suka atau tidak suka dengan Cina, faktanya China itu kekuatan dunia. Banyak faktor jika perekonomian di Indonesia tidak bisa lepas dari China. Selain kedekatan geografis, produk produk China sudah membanjiri Indonesia.
Menurut Luhut, Indonesia tidak hanya dengan China, Luhut menekankan Indonesia juga berhubungan dengan negara lainnya, baik dengan negara Timur Tengah dan Amerika Serikat. Kuncinya, adalah kita wajib memelihara dalam soft power antara bagaimana kita berhubungan dengan Timur Tengah, bagaimana dengan Tiongkok, bagaimana dengan Amerika Serikat. ( ed )