Prabowo juga menegaskan bahwa program sumur bor dan pipa tersebut adalah hasil dari usaha bersama masyarakat dan Universitas Pertahanan di bawah Kementerian Pertahanan.
Program ini dimulai setelah ia mengetahui bahwa banyak daerah masih menghadapi kesulitan pasokan air. Prabowo menjadi saksi ketika ia mengunjungi Pulau Moa, di Maluku, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Presiden menginstruksikan kepada kami para menteri untuk mencari cara agar kami bisa membantu rakyat yang mengalami kesulitan pasokan air. Itulah mengapa, atas petunjuk dari presiden, saya segera menghubungi para profesor dan ahli di Universitas Pertahanan untuk mencari solusi bagaimana kita bisa segera membantu rakyat,” ungkapnya.
Dikutip dari keterangan resmi, peresmian sumur bor di Wareng, Gunung Kidul, merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh Prabowo, setelah sebelumnya dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total 31 lokasi.
Di wilayah Gunung Kidul, ada sebanyak 11 titik yang menerima bantuan sumber air, termasuk di Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kalurahan Kwarasan, dan Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, serta beberapa lokasi lainnya. Kelurahan Wareng juga termasuk dalam daftar lokasi yang mendapat bantuan, yaitu lokasi kesembilan.
Pada acara peresmian sumur bor dan instalasi pipa hari ini, Prabowo juga ditemani oleh Rektor Universitas Pertahanan, Mayjen TNI Jonni Mahroza, Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn) Amarulla Octavian, Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta, dan Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo.
Momen Sentil Kepala Desa oleh Prabowo Subianto dalam Acara Peresmian Sumur Bor di Gunungkidul
Prabowo menggarisbawahi bahwa program ini bukan hanya upaya pemerintah semata, tetapi juga hasil kolaborasi dengan Universitas Pertahanan. Kerja sama ini mencerminkan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam menyediakan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.