Example floating
Example floating
Kabar Daerah

Modus Baru Mendapat Bantuan DAK, Atap Sekolah Dirusak, Polisi Melihat Diam

×

Modus Baru Mendapat Bantuan DAK, Atap Sekolah Dirusak, Polisi Melihat Diam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto Kasek
Mojokerto, Memo.co.id- Guna mendapatkan uang bantuan dari pemerintah, oknum guru SDN Segunung punya cara baru yakni dengan modus merusak atap sekolah. Tujuannya, untuk mengelabuhi tiem surve dari dinas terkait, seolah olah atap rusak parah sehingga perlu rehabilitasi melalui dana alokasi khusus 2016 .
Rusaknya atap SDN Segunung ini terkesan aneh. Sebelumnya tak separah itu. Tiba-tiba setelah tim surve mau dating, plavon banyak yang jebol. “Terus terang, beberapa hari yang lalu, nampaknya gedungnya SDN Segunung yang ditempati SMP PGRI Dlanggu tengah disurvey oleh dinas terkait. Tapi anehnya, setelah gedung SDN itu disurve, tiba-tiba plafond diruang kelas 2 dan 3 SMP PGRI Dlanggu terkesan dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap sumber yang tak mau dikorankan namanya.
Sumber itu menjelakan, siswa-siswi SMP PGRI Dlanggu ketika mau masuk ruang kelasnya, dikagetkan dengan adanya kotoran dari sisa-sisa bahan ‘perusakan’ plafond ruang kelas tersebut. Sehingga semua siswa kelas 2 & 3 gotong royong melakukan pembersihan sisa-sisa plafond yang berceceran di lantai ruang kelasnya masing-masing.
“Bahwa kejadian ‘perusakan’ plafond ruang kelas SDN tersebut, diperkirakan baru saja dilakukan. Sedangkan, oknumnya yang melakukan ‘perusakan’ plafon ruang kelas SDN itu, disinyalir adalah oknum guru SDN Segunung sendiri yang dilatar belakangi oleh ‘ambisi’ untuk mendapatkan rehabilitasi gedung sekolah kembali dari DAK,” ujarr sumber Memo.
Ditempat terpisah, Kepala SDN Segunung, Dwi Anoto. S.Pd. MM.Pd ketika dikonfirmasi wartawan media ini, terkesan tidak bersahabat sama sekali. Hal itu, malah melalui telpon selulernya mengundang dan meminta bantuan keamanan kepada anggota Polisi untuk segera datang kekantornya.
Beberapa menit kemudian, datanglah seorang anggota Polisi yang tiba-tiba masuk kekantor Dwi Anoto. “Nama saya adalah Asmoyo, dari anggota Polsek Dlanggu, dan saya tadi sebelum kesini , saya sama Pak Kades Tumapel,” kata Asmoyo kepada wartawan .
Selanjutnya, Dwi Anoto.S.Pd. MM.Pd dengan arogan mengatakan bahwa sekolahan ini, dari utara sampai selatan sana, ikut lembaganya. “Lembaga ini, tanggung jawab saya. Mestinya kalau dia tahu ada perusakan seperti itu, tanyanya “gak nang sampean” dulu, tapi nang aku dulu, karena saya yang punya sekolahan. Saya yang punya asset, saya yang dirugikan, bukan dia yang dirugikan. Jadi, kalau ada rusaknya sekolahan ini, saya yang memperbaiki, dan kalau ada perusakan sekolahan ini, saya yang dirugikan,”pungkas kasek.(wo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.