Inilah kisah inspiratif dari Ingvard Kamprad, pendiri sekaligus pemilik jaringan toko perabot terbesar di dunia, IKEA. Meski memiliki kekayaan melimpah, Kamprad memilih untuk hidup sederhana, sebuah nilai yang tetap abadi dan tak ternilai bagi kemanusiaan.
Dalam wawancara dan tulisannya, ia menegaskan bahwa kesederhanaan adalah kebajikan dan pemborosan adalah dosa. Bagaimana warisan sikap hidupnya ini terus berdampak positif dalam bisnis dan nilai-nilai IKEA?
Dibalik Kekayaan Fantastisnya, Pendiri IKEA Pilih Hidup Sederhana dan Tanamkan Kebajikan
Sebagai pendiri dan pemilik jaringan toko perabot terbesar di dunia, Ingvard Kamprad memiliki kekayaan yang melimpah. Pada tahun 2006, Bloomberg Index International memperkirakan bahwa kekayaannya mencapai US$ 58,7 miliar atau sekitar Rp 800 triliun, menjadikannya sebagai orang terkaya keempat di dunia. Namun, pada tahun 2010, Forbes memperkirakan harta tersebut sebesar US$ 23 miliar atau sekitar Rp 350 triliun.
Meskipun banyak media terkenal yang mencoba menebak jumlah kekayaan Kamprad, kenyataannya tetap samar-samar. Pasalnya, pria asal Swedia ini berbeda dengan orang kaya lain yang suka memamerkan harta. Ia justru ingin menyembunyikan kekayaannya agar tidak terlihat sombong dan angkuh. Bagaimana cerita di balik sikapnya yang demikian?
Dalam wawancara dengan majalah Forbes pada tahun 2000, Kamprad menyatakan bahwa hidup sederhana adalah tanggung jawabnya sebagai manusia.
Ia percaya bahwa sebagai seseorang yang kaya, ia seharusnya hidup seperti orang biasa agar dapat memahami keinginan orang banyak. Dengan hidup sederhana, Kamprad dapat lebih memahami masalah-masalah yang sebenarnya terjadi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Meskipun tidak diketahui kapan persisnya ia mulai mengamalkan hidup sederhana, pada tahun 1976, Kamprad menulis sebuah deklarasi yang menjadi landasan bisnis IKEA, berjudul “The Testament of Furniture Dealer”. Di dalam tulisan sebanyak 38 halaman tersebut, ia menegaskan keyakinannya bahwa pemborosan adalah dosa, dan kesederhanaan adalah kebajikan.
Keyakinan ini tidak hanya tinggal sekadar ucapan, tetapi Kamprad benar-benar mengamalkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam sebuah obituari yang ditulis oleh New York Times setelah meninggal pada tahun 2018, terungkap bahwa Kamprad hidup jauh dari kemewahan.
Ketika mengunjungi gerai IKEA di seluruh dunia, ia selalu naik pesawat kelas ekonomi yang murah dan melanjutkan perjalanan dengan kereta kelas dua.
Filosofi IKEA: Keuntungan Bukan Segalanya, Sikap Hidup Ingvard Kamprad yang Membuat Perbedaan
Tak hanya itu, Kamprad juga menyantap makanan murah dan menginap di hotel-hotel yang tidak berbintang. Bahkan, di rumah pribadinya di Swiss, ia hanya memiliki mobil Volvo tua di garasinya. Pakaian yang ia miliki juga berupa barang-barang bekas yang dibeli dari pasar loak.
Untuk mencukur rambut, ia pergi ke tukang cukur murah di ruko-ruko perkotaan. Saat ingin berlibur, Kamprad hanya berkeliling di sekitar Swiss dengan naik sepeda.
Semua hal ini tidak dilakukan untuk menghindari pajak, tetapi semata-mata untuk hidup dengan sederhana. Ia tidak ingin terlihat sombong atau angkuh di mata orang lain. Singkatnya, Kamprad ingin hidup setara dengan masyarakat lain dan rela berperilaku seperti masyarakat miskin.
Selain itu, Kamprad juga berkeinginan agar sikap hidup sederhana ini diadopsi oleh seluruh bos dan karyawan IKEA di seluruh dunia. Ia menyusun 8 nilai manifestasi IKEA yang menekankan pentingnya saling peduli, bersama-sama, baik hati, rendah hati, dan bertanggung jawab bagi para pegawai di kantor maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peraturan yang ia berlakukan adalah larangan bagi para bos untuk menaiki kelas penerbangan mahal saat kunjungan dinas.
Kini, setelah Kamprad meninggal pada tanggal 27 Januari 2018, bisnis IKEA dilanjutkan oleh anak-anaknya. Namun, semua orang akan selalu mengingat bahwa IKEA adalah hasil dari usaha keras Ingvard Kamprad yang hidup sederhana sepanjang 92 tahun di dunia.
Kisah Inspiratif Pendiri IKEA: Hidup Sederhana, Warisan Bernilai Bagi Kemanusiaan
Warisan berharga dari kehidupan sederhana Ingvard Kamprad akan terus menginspirasi dan memberi pengaruh jangka panjang bagi generasi mendatang. Semangat untuk hidup dengan sederhana dan rendah hati menjadi pesan yang tak ternilai bagi dunia bisnis dan masyarakat pada umumnya.
Ingvard Kamprad telah membuktikan bahwa hidup dengan sederhana bukanlah batasan, tetapi justru merupakan fondasi bagi kesuksesan yang berkelanjutan dan kebahagiaan yang hakiki.