Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Microsoft Edge Dituduh Mengambil Data Pengguna Google Chrome Tanpa Izin

×

Microsoft Edge Dituduh Mengambil Data Pengguna Google Chrome Tanpa Izin

Sebarkan artikel ini
Microsoft Edge Dituduh Mengambil Data Pengguna Google Chrome Tanpa Izin
Microsoft Edge Dituduh Mengambil Data Pengguna Google Chrome Tanpa Izin
Example 468x60

MEMO

Microsoft Edge, peramban milik Microsoft, dikabarkan terlibat dalam kontroversi setelah dituduh mengambil data pengguna Google Chrome tanpa izin. Tom Warren, seorang editor senior dan pakar IT, mengungkapkan bahwa peramban ini secara otomatis mengimpor data dan tab pengguna dari Google Chrome, memunculkan pertanyaan serius tentang privasi dan keamanan.

Microsoft Edge Terbongkar Curi Data Pengguna Chrome

Microsoft Edge, peramban buatan Microsoft, dikabarkan mengambil data pengguna Google Chrome tanpa izin. Tom Warren, seorang editor senior dan pakar IT, mengungkapkan bahwa data dan tab yang dibukanya di Google Chrome “diambil” oleh Microsoft Edge.

Meskipun Warren menggunakan Google Chrome sebagai peramban default, ia hanya sesekali menggunakan Microsoft Edge.

Warren menemukan bahwa Microsoft Edge secara otomatis mengambil data yang ditinggalkannya di Chrome tanpa izin. Meskipun ia tidak pernah mengimpor data ke Microsoft Edge dan tidak mengonfirmasi apakah ingin mengimpor tab, peramban tersebut secara teratur mengimpor data dari Google Chrome setiap kali diakses.

Pengaturan “Always have access to your recent browsing data each time you browse on Microsoft Edge” dimatikan oleh Warren, tetapi permasalahan tetap berlanjut. Saat mencoba memasang pembaruan Windows, ia mengalami kegagalan dan harus melakukan pemulihan sistem.

Setelah pemulihan selesai, Microsoft Edge malah terbuka secara otomatis dengan semua tab yang sebelumnya terbuka di Chrome.

Warren mencoba mencari tanggapan dari Microsoft, namun hingga saat tulisan ini diterbitkan, belum ada respons dari perusahaan tersebut. Di Twitter, Warren menemukan respons dari berbagai pihak, termasuk Zach Edwards, seorang peneliti privasi dan pasokan rantai data.

Tom Warren Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Keamanan Data

Edwards mengungkapkan bahwa Microsoft Edge memiliki prompt baru yang menyatakan bahwa dengan konfirmasi pengguna, peramban tersebut akan secara teratur mengimpor data dari peramban lain yang tersedia di perangkat Windows.

Data yang diimpor meliputi favorit, riwayat penelusuran, cookie, data isi otomatis, ekstensi, pengaturan, dan data penelusuran lainnya.

Meskipun Microsoft menyebut bahwa pengimporan data dilakukan secara lokal dan disimpan secara lokal, data akan dikirim ke Microsoft saat pengguna masuk dan menyinkronkan data penjelajahan. Namun, pengguna hanya diberikan opsi untuk mengaktifkan fitur tersebut dengan tombol biru besar, sedangkan opsi untuk menolak hanya disertakan tombol ‘Not Now’ yang lebih gelap.

Menurut Warren, konsumen mungkin tidak selalu memahami secara jelas perubahan yang mereka buat dalam pengaturan. Dia juga mencatat bahwa Microsoft telah menggunakan taktik yang mirip dengan pengembang bloatware dan spyware untuk mempromosikan peramban webnya.

Beberapa pengguna Windows lainnya juga melaporkan masalah serupa selama berbulan-bulan, mencari bantuan di Reddit dan forum dukungan Microsoft. Meskipun Warren mengakui bahwa Microsoft Edge sebenarnya bagus, ia berharap tim pengembangnya tidak menggunakan trik lebih lanjut untuk mendorong pengguna Chrome beralih ke peramban mereka.

Microsoft Edge: Transparansi Privasi dalam Sorotan Setelah Kontroversi Data Pengguna Chrome

Dalam menghadapi isu ini, Microsoft belum memberikan respons atas tuduhan tersebut, meninggalkan sejumlah pertanyaan tanpa jawaban. Kesimpulannya, sementara Microsoft Edge diakui sebagai peramban yang baik, transparansi dan penghormatan terhadap privasi pengguna menjadi hal krusial untuk dipertimbangkan oleh pengembangnya.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.