Bisnis sukses tak hanya tentang strategi modern, tetapi juga memanfaatkan kebijaksanaan dari warisan budaya. Inilah lima aturan Fengshui kuno yang terbukti mendatangkan keberuntungan bagi komunitas Tionghoa dalam menjalankan usaha mereka.
5 Aturan Kuno yang Bikin Bisnis Bergeliat!
Masyarakat Tionghoa terkenal karena kecakapan bisnis mereka yang luar biasa. Selain keahlian mereka dalam hal ekonomi, mereka juga menerapkan aturan-aturan yang memiliki nilai ‘keramat’ dari warisan kepercayaan Tiongkok kuno, dikenal sebagai Fengshui.
Meskipun hidup dalam zaman modern, mereka masih mempertahankan praktik ini untuk menjaga warisan nenek moyang mereka. Hal yang menarik, penerapan aturan-aturan ini terbukti berhasil membuat bisnis mereka sukses dan menghasilkan keuntungan besar.
Apa saja aturan-aturan ini?
- Menggantungkan Cermin Dalam budaya Tiongkok, cermin atau Bagua dalam bahasa Mandarin diyakini membawa keberuntungan dan rezeki bagi pemiliknya. Cermin ini sering digantung di rumah atau tempat usaha sebagai simbol rezeki dan perlindungan spiritual, selain nilai estetika yang dimilikinya.
Namun, ada alasan logis di balik praktik ini. Cermin memungkinkan barang-barang atau isi toko terlihat dengan jelas oleh pengunjung. Dengan refleksi yang diciptakan oleh cermin, barang-barang tersebut menjadi lebih terlihat.
- Memasang Jendela dan Pintu dengan Tepat Dalam pandangan Fengshui, jendela dan pintu merupakan konsep dasar yang sangat penting. Dalam teori Fengshui, penempatan jendela dan pintu harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan energi positif dapat masuk ke dalam toko.
Ini juga memiliki alasan logis. Jendela dan pintu yang dipasang dengan benar memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Jika hal ini diabaikan, toko atau rumah dapat menjadi pengap, yang pastinya akan mengurangi daya tarik bagi pengunjung.
Praktik Cermin, Pintu, Bel, dan Nama Merek untuk Bisnis Cemerlang
- Menggantung Bel di Pintu Masuk Satu lagi aturan ‘keramat’ dari kebudayaan Tiongkok kuno adalah menggantung bel di pintu masuk. Pintu masuk dianggap sebagai tempat yang ideal untuk menggantungkan bel. Melalui bel ini, energi positif chi dapat masuk ke dalam toko.
Biasanya, bel ini dihias dengan tali merah dan ornamen lainnya. Secara logis, hal ini bertujuan untuk menarik perhatian orang-orang agar melihat ke arah toko.
- Memilih Nama Merek dengan Bijak Seperti pepatah yang mengatakan “ucapan adalah doa”, dalam Fengshui, penamaan merek juga dianggap demikian. Menurut ilmu Fengshui, nama merek dianggap sebagai doa dan harus ditulis dengan kata-kata yang positif. Tidak mengherankan jika toko milik orang Tiongkok di Indonesia sering disertai dengan kata-kata yang positif seperti makmur, sukses, jaya, dan sebagainya.
- Penempatan Etalase yang Tepat Ini sering dianggap sepele oleh banyak orang. Etalase sering kali ditempatkan secara sembarangan hanya untuk menyesuaikan ruang yang tersedia. Namun, aturan Fengshui kuno menyarankan untuk memperhatikan penempatan etalase dengan cermat. Jangan pernah menempatkan sisi tajam etalase di depan pintu masuk karena hal ini dapat menghalangi energi positif.
Dari segi logika, aturan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan bagi pengunjung. Jika sisi tajam etalase diletakkan di dekat pintu masuk, hal ini dapat menyulitkan pengunjung bahkan menyebabkan cidera.
Demikianlah, kelima aturan ‘keramat’ dari kepercayaan Tiongkok kuno yang diyakini dapat membawa keberuntungan besar. Tidak ada salahnya untuk menerapkan praktik ini, mengingat ada dasar logis dan ilmiah di baliknya.
Menyingkap 5 Aturan Fengshui Kuno yang Membuat Bisnis Tionghoa Berjalan Lancar
Melalui praktik-praktik ini, bisnis komunitas Tionghoa menjadi contoh bagaimana kebijaksanaan warisan nenek moyang dapat mendukung kesuksesan di era modern.