MEMO.Palembang: Dalam sebuah kunjungan yang menarik perhatian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan inovasi terbaru dalam pemeliharaan jalan nasional di Sumatra.
Kunjungan ini berfokus pada proyek pelestarian Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) sepanjang 30 km di Palembang, yang dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Inilah langkah revolusioner dalam mempertahankan jalan non-tol yang bernilai strategis.
Kunjungan Menteri Basuki Hadimuljono untuk Memantau Kemajuan Proyek Jalintim
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melakukan kunjungan untuk meninjau perkembangan proyek pelestarian Jalan Nasional lintas Timur (Jalintim) Sumatra yang membentang sepanjang 30 km.
Pelaksanaan proyek di kota Palembang ini dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah dan badan usaha dengan skema yang disebut Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Pemeliharaan Jalan Nasional: Trotoar Rapi dan Kekuatan Beton yang Diuji
Inisiatif ini merupakan terobosan baru dalam pemeliharaan jalan nasional non-tol dengan menggunakan metode pembiayaan yang berbeda.
Saat kesempatan kunjungan tersebut, Basuki memeriksa berbagai bagian proyek, termasuk trotoar dan badan jalan di Jalan Letjen H Alamsyah Ratu Perwiranegara sepanjang 3,15 km dan Jalan Mayjen Yusuf Singadekane sepanjang 5,2 km.
“Diperlukan perhatian khusus terhadap kualitas jalan yang sedang dibangun. Kekuatan dan daya tahan jalan harus menjadi fokus utama.
Pekerjaan pada trotoar harus dilakukan dengan teliti, dan segala bagian yang masih belum memadai perlu diperbaiki,” tutur Menteri Basuki pada Jumat, 11 Agustus 2023.
“Jalintim memiliki peran vital sebagai jalur penghubung yang ramai, menghubungkan Kota Palembang menuju Betung – Jambi, sepanjang 30 km. Upaya pembenahan dilakukan pada jalur ini, dengan tujuan meningkatkan kelancaran serta keselamatan para pengguna jalan,” lanjutnya.
Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Marga di Kementerian PUPR, juga memberikan pesan agar dilakukan pemeriksaan terhadap kekuatan beton pada seluruh bagian badan jalan yang sedang direvitalisasi.
Pesan ini diteruskan kepada pihak kontraktor serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di Sumatera Selatan.
“Kawasan ini sering dilalui oleh kendaraan berat seperti truk logistik, sehingga kualitas beton jalan harus mampu menahan beban tersebut,” tambahnya.
Selain fokus pada pemeliharaan jalan, proyek KPBU ini juga melibatkan langkah rehabilitasi serta penggantian 14 jembatan dengan total panjang tertentu.
Proyek ini juga mencakup pembangunan fasilitas pendukung, termasuk Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang.
Inovasi Revolusioner: Meningkatkan Kualitas dan Keamanan Jalan Nasional
Dengan kunjungan ini, Menteri Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya kualitas jalan yang tahan lama serta kekuatan beton yang kuat untuk menghadapi beban kendaraan berat.
Proyek pelestarian Jalintim Sumatra bukan hanya tentang perbaikan jalan, tetapi juga melibatkan revitalisasi jembatan dan fasilitas pendukung.
Inovasi ini membuka jalan bagi kemajuan dalam penyelenggaraan jalan nasional, menjamin kelancaran serta keselamatan pengguna jalan. Dengan demikian, Indonesia terus bergerak maju menuju infrastruktur yang lebih baik dan lebih aman.