Selain itu, upaya phishing yang mengatasnamakan merek toko elektronik terkenal juga cukup banyak, mencapai 41,65%. Penipuan terkait aset kripto mencapai 16%, sementara serangan phishing yang mengatasnamakan toko online atau e-shop mencapai 41,65%.
Situs-situs yang sering menjadi korban penipuan adalah Amazon (34%), Apple (18,66%), dan Netflix (14,71%). Paypal juga menjadi target serangan phishing yang cukup sering, dengan mencapai 54,73%.
Dengan berkembangnya tindakan penipuan, Igor mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah perlindungan serta keamanan yang diperlukan.
“Hal ini menegaskan pentingnya bagi individu dan bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan, memperbarui langkah-langkah perlindungan, dan memperkuat keamanan perangkat mereka,” jelasnya.
Kaspersky juga memberikan langkah-langkah untuk menghindari menjadi korban. Salah satunya adalah pastikan hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi, seperti Play Store dan App Store.
Jangan lupa untuk selalu memeriksa izin yang digunakan oleh aplikasi dan tidak memberikan izin secara sembarangan. Terakhir, pastikan untuk selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi saat pembaruan tersedia.
Meningkatnya Ancaman Penipuan Online dan Upaya Perlindungan dalam Aplikasi Mobile Banking
Ancaman terhadap keamanan dalam aplikasi mobile banking semakin nyata dengan melonjaknya serangan trojan mobile banking dan phishing keuangan. Laporan Kaspersky memperlihatkan bahwa penipuan online terutama menargetkan pengguna individu dan korporat, dengan beberapa merek besar seperti Amazon, Apple, dan Netflix menjadi sasaran utama.
Untuk menghindari menjadi korban, diperlukan peningkatan kewaspadaan, langkah-langkah perlindungan yang lebih kuat, dan pembaruan sistem secara teratur. Dengan demikian, pengguna aplikasi mobile banking dapat meminimalisir risiko penipuan online dan menjaga keamanan finansial mereka.