MEMO, Singaraja: RSUD Kabupaten Buleleng telah kembali menerima satu pasien dengan dugaan Meningitis Streptococcus Suis (MSS) yang berasal dari Desa Selat, Kecamatan Sukasada. Pasien tersebut mengalami gejala seperti nyeri kepala, demam, dan penurunan kesadaran setelah mengonsumsi olahan babi yang masih mentah bersama keluarganya. Dalam wawancara dengan Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, dr. Luh Putu Lina Kamelia, diungkapkan bahwa pasien sedang menjalani perawatan dan kondisinya membaik. Sebagai langkah pencegahan, RSUD Buleleng mengimbau masyarakat untuk memilih daging babi yang matang dengan sempurna.
Gejala Meningitis Streptococcus Suis: Nyeri Kepala, Demam, dan Penurunan Kesadaran
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng kembali menerima satu pasien yang diduga mengidap Meningitis Streptococcus Suis (MSS) dari Desa Selat, Kecamatan Sukasada, pada hari Senin yang lalu.
Pasien tersebut mengalami gejala yang serupa dengan pasien sebelumnya, seperti nyeri kepala, demam, dan penurunan kesadaran setelah mengonsumsi olahan babi, yaitu lawar getih (darah babi) yang masih mentah bersama keluarganya.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, yaitu Luh Putu Lina Kamelia, saat diwawancarai oleh RRI Singaraja, pada hari Kamis (29/6/2023).
“Dalam kasus ini, saya menerima satu pasien dengan tanda dan gejala yang mengarah ke meningitis. Jadi, dua hari yang lalu, keluarga tersebut mengonsumsi lawar getih yang mereka buat sendiri, tetapi hanya pasien ini yang mengalami sakit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Lina menjelaskan bahwa telah dilakukan pengambilan cairan Liquor cerebrospinalis (LCS). Saat ini, kondisi vital pasien secara bertahap membaik dan pasien sedang menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
“Saat ini, pasien telah menjalani perawatan selama empat hari dan kondisinya sudah membaik. Tidak ada lagi demam, nyeri kepala, dan keluhan tuli,” lanjutnya.
Selain itu, disampaikan juga bahwa satu pasien yang diduga mengidap Meningitis Streptococcus Suis dari Desa Anturan, yang sebelumnya menjalani perawatan, kini sudah pulang dalam kondisi pendengaran yang membaik setelah mendapat penanganan dari ahli saraf dan spesialis THT.