Ada beberapa perawatan tanpa obat yang dapat membantu mengatasi gejala GERD. Namun, perubahan gaya hidup dan pola makan adalah kunci utama dalam mencegah penyakit ini.
Strategi Pengelolaan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Tanpa Penggunaan Obat
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Current Opinion in Gastroenterology, perubahan pola makan adalah pengobatan pertama untuk GERD, bukan penggunaan obat resep. Terapi non-farmakologis, seperti manajemen pola makan, dianggap sebagai pendekatan terbaik dalam mengelola GERD.
Jurnal Current Medicinal Chemistry pada tahun 2019 juga menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup merupakan pengobatan terbaik untuk penderita GERD. Gaya hidup yang mencakup makanan tinggi lemak, kopi, coklat, makanan pedas, dan alkohol dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Penderita GERD disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, terutama pisang, melon, persik, pir, serta sayuran akar seperti ubi jalar, wortel, dan bit. Makanan tinggi serat seperti oatmeal terbukti mengurangi konsentrasi nitrit lambung. Selain itu, makanan kaya serat dari biji-bijian juga direkomendasikan.
Selain perubahan pola makan, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan saat GERD kambuh, antara lain:
- Hindari makan larut malam (terutama dalam tiga atau empat jam sebelum tidur)
- Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu naiknya asam lambung
- Kenakan pakaian yang lebih longgar agar perut tidak terlalu tertekan
- Tinggikan posisi kepala saat tidur hingga delapan inci
- Konsumsi makanan sehat, seimbang, rendah lemak, dan tinggi serat – Diet Mediterania dapat menjadi pilihan yang baik
- Turunkan berat badan
- Berhenti merokok
- Kurangi konsumsi alkohol
- Lakukan latihan fisik secara teratur atau berolahraga
- Hindari olahraga yang menekan perut, seperti senam atau angkat beban, atau olahraga intensitas tinggi, seperti lari cepat atau bersepeda cepat.
Strategi Pengelolaan GERD Tanpa Obat: Panduan Gaya Hidup Sehat untuk Menangani Asam Lambung