Ibu-ibu yang ditanya Zulhas menyebut mereka boleh membeli sebanyak dua liter ‘Minyakita’ dengan harga Rp10 ribu.
Zulhas kemudian meminta ibu-ibu menyimpan uang Rp10 ribu itu karena dua liter Minyakita bakal dibayarkan Futri.
“Sepuluh ribu dapatnya? dua liter. Uang Rp10 ribu sudah bawa?. Uangnya dikantongin, Rp10 ribu yang nanggung Futri. Tuh Futri. Kasih uangnya, kasih, kasih tuh sama tuan rumah,” ujar Zulhas.
Setelah itu, Zulhas meminta ibu-ibu yang mendapatkan dua liter ‘Minyakita’ secara gratis untuk memilih Futri dan berjanji akan menggelar kegiatan bagi-bagi setiap dua bulan sekali.
“Tapi nanti milih Futri ya, oke?. Kalau milih Futri, entar dua bulan ada deh ginian,” ujar Zulhas.
Penjelasan PAN Terkait Ketua PAN Kampanye dan Video Yang Beredar Viral
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maula menjelaskan, kedatangan Zulhas ke acara tersebut memang mewakili partai, bukan pemerintah. Sebab acara ini diinisiasi oleh PAN dan bernama ‘PANsar Murah’.
“Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan atau kementerian, tetapi itu acara partai,” jelas Viva dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (12/7)
“Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah. Di acara itu Futri, putrinya hadir selaku pengurus DPP PAN dan Calon Legislatif PAN Dapil Lampung 1,” ujarnya.
Viva mengakui, Minyakita merupakan program pemerintah melalui Kementerian Perdagangan. Hal ini untuk mendorong kewajiban pengusaha-pengusaha minyak goreng memenuhi permintaan pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO).
Namun kata Viva, kehadiran minyak goreng murah itu bukan serta-merta digunakan partai untuk kepentingan politik. PAN membeli minyak goreng kemasan Minyakita untuk dibagikan kepada warga lampung dalam acara tersebut.
“Minyak curah kemasan itu beli oleh Futri, tidak gratis. Dan dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya. Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya,” lanjutnya.
Selaku Ketua Umum partai, kata Viva, Zulhas tentu mengerti dan memahami rambu dan peraturan perundang-undangan.
“Tidak akan abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan sebagai menteri. Kegiatan partai dilaksanakan pada saat hari libur,” ungkapnya.