Selain itu, bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan semakin memperparah ancaman kelangkaan pangan, bahkan dapat memicu konflik akibat perebutan sumber daya alam.
Menag menegaskan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan serta ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban seluruh umat beragama.
“Menjaga lingkungan adalah bagian dari tugas keagamaan. Pers memiliki peran krusial dalam menginspirasi masyarakat melalui pemberitaan mengenai keberhasilan aksi iklim,” tambahnya.
Menurut Nasaruddin, kolaborasi antara pers, masyarakat, dan aparat sangat strategis dalam mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam menciptakan kemandirian bangsa, ketahanan pangan, serta keseimbangan ekosistem alam.
Terakhir, Menag mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari kewajiban beragama.
“Merawat alam bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua sebagai umat beragama,” tutupnya.
Pers memiliki posisi strategis dalam membentuk kesadaran masyarakat, baik dalam menjaga kelestarian lingkungan, mengawal ketahanan pangan, maupun memperkuat kerukunan antarumat beragama. Oleh karena itu, peran media tidak boleh dianggap remeh dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik.