Di sisi lain, hasil survei persepsi publik terhadap kinerja, budaya, dan komunikasi terkait penindakan kriminal pada 1.502 responden umum secara online berada pada angka 3,75 dari skala satu sampai enam.
Ditambahkan oleh Founder and Chairman MarkPlus Hermawan Kartajaya, dalam persepsi publik secara umum terhadap penindakan kriminal oleh Bareskrim mendapat skor lebih rendah, jika dibandingkan dengan kepuasan pelayanan yang telah dirasakan oleh pengguna layanan Bareskrim.
Masih kata Hermawan, menunjukan adanya Gap antara apa yang dirasakan masyarakat yang mendapatkan pelayanan dengan yang dipersepsikan secara umum.
“Gap antara persepsi publik secara umum dengan yang dirasakan pengguna layanan seharusnya seimbang atau lebih tinggi. Karena jika persepsi publik lebih rendah artinya Bareskrim perlu meningkatkan publikasi terkait kinerja dan inovasi yang sudah dilakukan,” ungkap Hermawan Kartajaya.
Dirinya juga menambahkan, komunikasi untuk membangun persepsi publik terkait penindakan kriminal perlu ditingkatkan lagi oleh Bareskrim, mengingat persepsi publik khususnya di era digital sangat berpengaruh terhadap image suatu instansi.
Pelayanan dari Bareskrim, tentunya memiliki persepsi berbeda bagi publik yang sudah merasakan pelayanan, dengan yang belum mendapatkan pelayanan. Sehingga hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi kinerja Bareskrim kedepannya.