Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan, memberikan pandangan mengenai anggaran Program Makan Bergizi Gratis yang akan diimplementasikan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menjelaskan bahwa anggaran awal program ini diperkirakan mencapai Rp20 triliun, dengan rencana peningkatan bertahap untuk mendukung anak-anak yang membutuhkan asupan gizi.
Keyakinan Prabowo: Anggaran Negara Mampu Dukung Program Makan Gratis
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan, memberikan komentarnya mengenai anggaran Program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, dalam tahap awal pelaksanaan, anggaran untuk program ini tidak akan langsung mencapai Rp250 triliun, melainkan akan dimulai dari sekitar Rp20 triliun. Luhut menyatakan hal ini pada hari Kamis di Jakarta.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa anggaran untuk program tersebut akan ditingkatkan secara bertahap seiring berjalannya waktu. Ia menegaskan bahwa program makan gratis ini bukanlah hal yang baru, mengingat telah diterapkan di banyak negara lain sebanyak 93 negara. Tujuan dari program ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi anak-anak yang kekurangan asupan daging dan telur.
Luhut juga menolak pandangan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan mencukupi untuk mendukung program andalan Prabowo ini. Menurutnya, anggaran untuk Makan Bergizi Gratis telah dipertimbangkan dengan memperhitungkan defisit APBN sebesar 2,5 persen. Menurut Luhut, dengan melihat anggaran defisit sebesar 2,5 persen, pemerintah masih bisa mengalokasikan dana sebesar Rp612 triliun untuk menyelesaikan proyek-proyek seperti Tol Sumatera, Makan Bergizi Gratis, dan pembangunan ibu kota baru.
Sebelumnya, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih untuk periode 2024-2029, telah memastikan bahwa anggaran negara mampu untuk membiayai program makan bergizi dan susu gratis bagi anak sekolah. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah telah menghitung kemampuan finansial negara dan yakin bahwa hal tersebut bisa terwujud.
Prabowo menilai bahwa program ini sangat penting untuk masa depan bangsa, terutama dalam konteks kesejahteraan anak-anak, mengingat sekitar 25 persen anak Indonesia mengalami masalah gizi yang serius. Ia juga menyebutkan bahwa pilot project makan bergizi dan susu gratis yang telah dilaksanakan di beberapa daerah telah memberikan dampak positif bagi anak-anak sekolah.
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis: Pendapat Menteri Luhut dan Keyakinan Prabowo
Luhut Panjaitan menegaskan bahwa program makan gratis telah dijalankan oleh banyak negara di seluruh dunia dan diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi anak-anak Indonesia, khususnya yang mengalami kekurangan gizi. Meskipun ada keraguan terkait cukupnya anggaran APBN, Luhut optimis bahwa dengan manajemen defisit yang baik, pemerintah masih bisa mengalokasikan dana untuk program-program strategis termasuk Makan Bergizi Gratis.
Sementara itu, Prabowo Subianto yakin bahwa anggaran negara mampu menopang program tersebut, mengingat pentingnya untuk mengatasi masalah gizi yang dialami sebagian anak-anak di Indonesia. Melalui pilot project yang telah dilakukan, Prabowo melihat adanya dampak positif yang signifikan dari program ini, yang diharapkan dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.