Memo.co.id
Bisnis kuliner atau makanan mengalami lonjakan di tengah musim pandemi. Lonjakan kategori bisnis kulibner itu terlihat dari perkembangan e-commerce di Indonesia. Lonjakan bisnis kuliner, khususnya yang dilakukan secara online, terjadi kareba banyaknya orang yang tinggal di rumah dan melakukan aktifitas dari rumah.
Melonjaknya pertumbuhan bisnis e-commerce, di era pandemi covid 19, menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM ) Teten Masduki, karena produk tersebut banyak diminati semua lapisan masyarakat. Dari data yang ada di kementeriannya, ada lonjakan kebaikan hingga 250 %.
Lonjakan itu terutama terjadi pada bisnis kuliner jenis frozen. Karena permimtaan yang siap olah dan praktis itu permintaannya tergolong tinggi. ” Permintaan terhadap produk-produk yang siap olah, praktis itu sekarang makin banyak. Pelaku UMKM juga meningkat, khususnya makanan frozen dan makanan kaleng yang tinggal dipanaskan,” ucap Teten.
Laris manisnya bisnis kuliner di tengah wabah virus Corona juga diakui chef Vindex Tengker. Dalam webinar berjudul” Chef Talks: During a pandemic& impact on their business”
beliau berkata,” Saat ini kita dapat amati oven serta mixer laris keras. Seluruh orang ingin jadi baker, ini bisa jadi usaha,” tuturnya.
Dia memperkirakan ini jadi potensi bisnis yang menarik. Chef Vindex juga sempat memberi masukan dimana tipe masakan yang dijual sebaiknya fokus di satu tipe masakan saja.” Look at your self, bisanya apa, Mulai dari apa yang dapat dibuat kemudian dibesarkan. Stay with one thing, make it consistent, make it good. Biar dapat bersinambung esok,” tuturnya.
Hal senada pula dituturkan ahli kuliner William Wongso. dia mengamati orang Indonesia yang banyak berdagang masakan di tengah pandemi ini. Beruntungnya netizen Indonesia bersedia bergotong- royong membantu melariskan masakan itu. Bisnis kuliner dan makanan menjadi pilihan bagi pebisnis baru di tengah pandemi ini.( afi )