Jejen berpendapat bahwa kebijakan libur sekolah ini tidak boleh hanya berorientasi pada kelompok tertentu saja. “Efektivitas pembelajaran selama Ramadhan bisa dicapai dengan libur sekitar dua minggu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jejen berharap pemerintah memiliki tujuan yang jelas dari wacana libur panjang ini. Ia menekankan bahwa liburan panjang harus memberikan manfaat nyata bagi siswa, bukan sekadar menjadi perubahan jadwal tanpa dampak signifikan.