MEMO – La Nyalla Mahmud Mattalitti resmi maju sebagai bakal calon ketua umum PSSI. La Nyalla menyerahkan berkas pendaftaran langsung ke kantor PSSI di GBK Arena, Jumat (13/1/2023) siang.
La Nyalla didampingi beberapa pendukungnya. Termasuk petinggi Persiba Balikpapan, Gede Widiade. Ada pula sosok Bustami Zainudin di sana.
Mengenai peluangnya untuk terpilih, La Nyalla cukup percaya diri. Meski La Nyalla juga cukup pasrah dengan apa yang akan terjadi kepada dirinya kelak.
“Kalau soal yakin dan keyakinan itu, saya harus yakin. Yang pasti, saya selalu memasrahkan diri saya kepada Allah,” katanya kepada awak media di GBK Arena.
“Saya selalu berdoa kepada Allah mudah-mudahan saya tidak ditunjuk menjadi Ketua PSSI kalau saya tidak amanah. Namun, kalau saya amanah, mudah-mudahan Allah menggerakkan hati nurani para voter untuk memilih saya,” sambungnya.
Masih Punya Hutang
La Nyalla Mahmud Mattalitti pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI. Itu terjadi pada 2015 hingga 2016.
Tugas itu diemban La Nyalla dalam waktu yang cukup singkat. Sebab, pria yang kini berusia 63 tahun itu pernah terseret kasus hukum pada 2016.
La Nyalla merasa masih punya utang di organisasi tersebut. Terutama kepada voters yang dahulu memilihnya. Hal itu yang mendasari keinginan La Nyalla untuk maju lagi sebagai ketua umum PSSI.
“Saya masih punya utang, punya utang untuk menyelesaikan tugas-tugas saya yang dibawa oleh voters yang meminta saya menjadi ketua umum, 94 suara ini,” ujarnya.
“Akhirnya saya tidak dalam tahanan, saya bisa bebas murni, dan tidak terbukti apa yang dituduhkan kepada saya dan akhirnya saya jadi ketua DPD RI,” lanjutnya.
Siapkan Strategi
Lebih lanjut, La Nyalla menyatakan ia dan timnya sudah menyiapkan strategi untuk bisa memenangkan kontestasi menuju posisi ketua umum PSSI.
Namun, ia tak mau membeberkan strategi tersebut. Satu yang pasti, La Nyalla percaya diri bisa menduduki posisi nomor satu di tubuh PSSI.
“Soal bagaimana caranya, itu strategi. Saya rasa tidak etis kalau saya sampaikan di sini,” tandasnya.