Gunungkidul, Memo |
Klaster takziah jadi pemicu terkonfirmasinya 27 warga di dusun Gunungkidul positif. Akibatnya, dusun tersebut dilockdown , untuk memutus mata rantai penularan Covid 19 di daerah itu.
Penyebaran COVID-19 di Gunungkidul semakin bertambah setelah 27 warga yang tinggal dalam satu dusun di Playen terpapar usai takziah. Karuan saja, temuan di Dusun Dengok 2, Desa Dengok, Kecamatan Playen ini menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di kabupaten paling timur di DIY ini.
Mereka terpapar usai berkerumun dalam kegiatan takziah karena salah satu warga meninggal dunia. Setelah hasil test swab PCR keluar, baru diketahui almarhum dinyatakan positif COVID-19.
Tim Satgas COVID-19 Gunungkidul langsung bergerak cepat dengan melakukan tracing terhdap ratusan warga yang ada dalam satu dusun. Hasilnya terdapat 27 orang yang dinyatakan positif COVID-19 usai tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan Gunungkidul.
Kepala Dusun Dengok 2, Nur Hendra Nugroho Putra menjelaskan, total terdapat lebih dari 25% warga Dusun Dengok 2 harus melakukan isolasi mandiri karena terinfeksi virus Corona, serta kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Melonjaknya kasus ini membuat pemerintah daerah setempat melakukan pengawasan lebih ketat.
Diantaranya dengan melakukan lockdown sebanyak 4 RT yang ada di dusun Dengok 2. Lock down ini bertujuan membatasi segala bentuk aktivitas warga agar jangan sampai terjadi penularan.
“Selain itu, untuk sementara waktu penggunaan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga dibatasi,” katanya, Rabu (10/6/2021).
Pemerintah dusun membuat PPKM Micro yang bertempat di balai dusun setempat. Dalam PPKM tersebut segala bentuk kendaraan yang masuk ataupun keluar diawasi oleh warga setempat hingga batas waktu yang belum ditentukan.