Sering Haus dan Buang Air Kecil
Rasa haus yang sering dan frekuensi buang air kecil yang meningkat adalah tanda tubuh mengandung terlalu banyak gula. Everyday Health melaporkan bahwa sering buang air kecil menunjukkan ginjal bekerja terlalu keras untuk mengeluarkan kelebihan glukosa.
Gusi Berdarah
Penyakit gusi adalah bagian dari komplikasi diabetes yang membuatnya sulit dikendalikan. Respons tubuh terhadap infeksi adalah dengan melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam darah. Kadar gula yang tinggi meningkatkan kandungan glukosa dalam air liur, yang memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi. Jika tidak diatasi, menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah, atau bahkan gigi tanggal.
Kaki dan Tangan Sering Kesemutan
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Everyday Health menyatakan bahwa neuropati diabetik menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan. Dalam beberapa kasus, penderita juga sering mengalami nyeri di kaki dan tangan, terutama pada malam hari.
Perubahan Kulit
Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes sering mengalami perubahan pada kulit, seperti munculnya kutil dan penebalan serta penggelapan pada beberapa area kulit seperti leher, tangan, ketiak, dan wajah. Zanini menjelaskan bahwa perubahan ini bisa menjadi tanda resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
Sering Mengalami Infeksi Jamur
Hiperglikemia membuat penderita diabetes rentan terhadap infeksi jamur di area genital yang disebabkan oleh candida albicans. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala infeksi jamur pada wanita meliputi rasa gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal. Memiliki lebih banyak glukosa dalam darah meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, karena ragi memakan glukosa, jelas Ahli Endokrinologi Rail Bandukwala.
Luka di Kulit Sulit Sembuh
Menurut NIDDK, luka, goresan, dan memar pada penderita kadar gula darah tinggi cenderung lambat atau sulit sembuh. Diabetes merusak saraf dan memengaruhi sirkulasi darah, yang memperlambat penyembuhan luka. Luka ringan pada penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi, yang bisa meningkatkan risiko amputasi kaki.
Mengontrol Asupan Gula untuk Mencegah Berbagai Risiko Kesehatan
Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan masalah kardiovaskular meningkat seiring dengan penumpukan gula dalam tubuh. Gejala seperti sering sakit kepala, penglihatan buram, dan kelelahan adalah tanda-tanda awal yang harus diwaspadai. Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan meskipun sering merasa lapar, rasa haus yang berlebihan, serta frekuensi buang air kecil yang meningkat juga menjadi indikator tingginya kadar gula dalam darah.