Ekidna sendiri merupakan nama dari makhluk mitologi Yunani. Makhluk ini digambarkan sebagai setengah wanita dan setengah ular, dan dikenal sebagai penghuni liang yang pemalu di malam hari, sehingga sulit untuk ditemukan.
James Kempton menjelaskan bahwa spesies Ekidna berbeda dari mamalia lainnya. Hal ini disebabkan karena Ekidna termasuk dalam kelompok monotreata, kelompok yang bertelur dan terpisah dari mamalia lainnya sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Spesies Ekidna hanya tercatat pernah terlihat sekali pada tahun 1961 oleh seorang ahli botani dari Belanda. Selain itu, Ekidna juga pernah ditemukan di berbagai wilayah di Australia dan New Guinea.
Misteri Kemunculan Kembali Spesies Mamalia yang Diduga Punah di Pegunungan Cyclops, Sentani, Kabupaten Jayapura
Dalam perjalanan empat minggu mereka, tim ilmuwan dari Universitas Oxford berhasil merekam keberadaan Ekidna menggunakan kamera jejak. Gambar pertama spesies ini ditemukan oleh ahli biologi James Kempton dalam kartu memori terakhir.
Perjuangan besar mereka di lapangan, mulai dari menghadapi gempa bumi, malaria, hingga lintah menempel di mata, membuahkan hasil yang menggembirakan. Kehadiran kembali Ekidna, yang merupakan makhluk mitologi Yunani, mengungkapkan fakta menarik bahwa spesies ini termasuk dalam kelompok monotreata, berbeda dari mamalia lainnya sekitar 200 juta tahun lalu.
Penemuan ini memberikan wawasan baru terhadap spesies langka yang pernah terlihat sekali pada tahun 1961 oleh ahli botani Belanda. Ekidna juga pernah ditemukan di berbagai wilayah di Australia dan New Guinea.