“Politik polisi adalah politik negara sehingga garisnya hanya satu kebijakan nasional dan negara satu napas dan tugas Polri mendukung, mengawal, dan mendorong agar kebijakan negara atau nasional berjalan,” tutur Sigit.
Ia menegaskan bahwa doktrin anggota Polri adalah taat, setia, dan loyal terhadap pimpinan tertinggi negara. Untuk itu, Sigit meminta jajarannya untuk selalu mengingat dan menerapkan hal tersebut.
“Maka, hanya ada kata siap dan laksanakan, ini yang saya ingatkan kepada rekan-rekan,” kata Sigit.
Kapolri menuturkan bahwa kepercayaan publik terhadap Pemerintah saat ini meningkat. Hal ini tentunya ada kontribusi dari jajaran Polri sebab kepercayaan publik terhadap Pemerintah berbanding lurus dengan kepercayaan publik terhadap Polri.
“Ini menjadi bekal untuk melaksanakan tugas dengan baik khususnya pada tahun-tahun yang penuh ketidakpastian. Terlepas dari semua ini, yang Polri lakukan adalah untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara,” ucap Sigit.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rapim TNI/Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3).
Presiden menegaskan bahwa anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri tidak ikut dalam urusan demokrasi.
Presiden juga menyebutkan jajaran TNI dan Polri harus memperbaiki kedisiplinan nasional. Ditegaskan pula bahwa disiplin tentara dan kepolisian itu berbeda dengan disiplin masyarakat sipil.
Kedisiplinan tersebut, menurut Presiden Jokowi, tidak hanya berlaku bagi tentara dan anggota Polri, tetapi juga terhadap anggota keluarga di rumah. (*)